Bengkulu – Bagi Anda yang baru saja membeli kendaraan pertama atau sudah berpengalaman dengan puluhan mobil sebelumnya, penting untuk memahami perawatan rutin merupakan kunci agar mobil tetap prima dan aman digunakan dalam jangka panjang. Mobil modern adalah mesin kompleks yang memerlukan perhatian berkala. Mulai dari mengganti oli, membersihkan bagian-bagian tertentu, hingga mengganti komponen yang aus, semua hal itu perlu dilakukan dengan tepat waktu untuk menghindari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari.
Salah satu bagian yang kerap diabaikan, namun justru sangat vital, adalah ban. Sebagai satu-satunya komponen yang langsung bersentuhan dengan jalan, kondisi ban sangat menentukan performa dan keselamatan kendaraan. Ban yang baik harus sesuai dengan iklim dan kondisi jalan di sekitar Anda, serta memiliki tapak yang cukup untuk mencengkeram permukaan jalan dengan aman. Dalam kondisi jalan basah misalnya, ban aus dapat menjadi penyebab utama kecelakaan.
Secara umum, umur pakai ban berkisar antara tiga hingga enam tahun atau menempuh jarak sekitar 64.000 hingga 128.000 kilometer. Namun, usia pakai tersebut bisa berbeda tergantung cara Anda mengemudi, jenis kendaraan yang digunakan, dan kondisi jalan yang dilalui setiap hari.
Oleh karena itu, pemeriksaan rutin terhadap kondisi ban sangat disarankan. Jika Anda melihat tanda-tanda keausan berlebihan, kebotakan tapak, atau tonjolan pada dinding samping ban, sebaiknya segera ganti dengan yang baru. Ban juga biasanya dilengkapi indikator keausan yang mempermudah Anda mengetahui kapan saatnya mengganti.
Selain mengganti ban, rotasi ban juga penting untuk memastikan keausan terjadi secara merata. Kebanyakan produsen mobil memberikan panduan khusus dalam buku manual mengenai waktu yang tepat untuk melakukan rotasi. Biasanya dilakukan setahun sekali atau setiap 16.000 kilometer.
Meski begitu, tidak semua kendaraan cocok untuk rotasi ban. Beberapa mobil, terutama yang memiliki performa tinggi, menggunakan ukuran ban depan dan belakang yang berbeda sehingga tidak disarankan untuk melakukan rotasi. Mobil dengan jenis ban seperti ini memang memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik, namun masa pakai bannya cenderung lebih pendek karena tidak bisa dirotasi.
Tekanan angin dalam ban juga tidak kalah penting. Ban hanya akan berfungsi optimal jika tekanan udaranya sesuai dengan standar pabrikan. Beberapa mobil modern sudah dilengkapi sistem pemantau tekanan ban yang memungkinkan Anda melihat tekanan secara langsung. Sementara itu, mobil yang belum memiliki fitur ini hanya memberikan tanda peringatan ketika tekanan salah satu ban menurun. Untuk itu, penting bagi setiap pemilik mobil memiliki alat pengukur tekanan udara yang dapat digunakan sewaktu-waktu.
Cara memeriksa tekanan ban cukup mudah. Pertama, Anda bisa melihat stiker di sisi pintu pengemudi yang mencantumkan tekanan ban ideal dalam satuan PSI. Setelah itu, buka penutup katup pada ban dan tekan alat pengukur ke batang katup. Jika hasilnya menunjukkan angka yang lebih rendah dari standar, Anda perlu menambah udara. Membawa kompresor angin portabel di dalam mobil sangat disarankan agar Anda tidak kesulitan dalam keadaan darurat. Jika tidak tersedia, Anda bisa mengisi angin di SPBU atau bengkel terdekat.
Namun perlu diingat, mengemudi dengan ban kempes sangat berisiko. Jika Anda menemukan ban dalam kondisi terlalu kempes atau bahkan bocor, sebaiknya jangan mengemudi sama sekali. Gunakan ban cadangan atau panggil layanan derek untuk menghindari kerusakan pada velg dan sistem suspensi.
Merawat ban memang bukan hal yang mencolok, tapi sangat penting dalam menjaga kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan mobil Anda. Dengan memahami dan rutin memeriksa kondisi ban, Anda telah melakukan langkah bijak dalam menjaga kendaraan tetap dalam kondisi optimal di jalan.









