

Bengkulu – Penggunaan transportasi laut untuk angkutan penumpang maupun barang/logistik di wilayah Bengkulu terpantau mengalami penurunan hingga Desember 2024. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, jumlah penumpang yang diangkut menggunakan moda transportasi laut hingga Desember 2024 mencapai 1.157 penumpang, turun sebesar 9,40 persen dibandingkan November 2024 yang tercatat sebanyak 1.277 penumpang.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME, menyatakan, “Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 (y-on-y) yang memiliki lalu lintas sebanyak 2.308 penumpang, lalu lintas penumpang di Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 49,87 persen.”
Tidak hanya lalu lintas penumpang yang menurun, lalu lintas barang yang dibongkar muat menggunakan moda transportasi laut di Pelabuhan Pulau Baai juga mengalami penurunan yang signifikan. Pada Desember 2024, tercatat hanya ada 453.683 ton lalu lintas bongkar muat di pelabuhan tersebut. Angka ini turun sebesar 4,13 persen dibandingkan November 2024 yang sebanyak 473.243 ton, serta turun 13,77 persen jika dibandingkan dengan Desember 2023 yang berada di angka 526.110 ton.
Selain itu, jumlah lalu lintas angkutan laut di Provinsi Bengkulu pada Desember 2024 tercatat sebanyak 192 kapal, turun sebesar 20,33 persen dibandingkan dengan lalu lintas angkutan laut pada November 2024 yang tercatat 241 kapal. Angka ini juga turun 5,42 persen jika dibandingkan Desember 2023 yang berada di angka 203 kapal.
Win Rizal menjelaskan bahwa penurunan lalu lintas penggunaan moda transportasi laut ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah peralihan masyarakat ke moda transportasi udara.
“Penggunaan transportasi laut biasanya jadi opsi kedua saat harga tiket pesawat tinggi, tapi hal ini sepertinya tidak berlaku. Apalagi di libur Nataru dan awal tahun, harga tiket pesawat sedikit mengalami penurunan, jadi banyak yang menggunakan moda transportasi udara,” ujarnya.
Selain peralihan moda transportasi, kondisi cuaca yang tidak menentu juga menjadi penyebab utama penurunan penggunaan transportasi laut. Gelombang tinggi dan cuaca buruk membuat masyarakat lebih memilih alternatif transportasi yang lebih aman.
“Orang sekarang dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, gelombang tinggi, tentunya mereka mencari alternatif moda transportasi yang lebih safety (aman),” tambah Win Rizal.
Faktor lain yang turut memengaruhi adalah adanya persoalan pendangkalan alur pelayaran di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Kondisi ini dalam beberapa waktu terakhir telah menghambat lalu lintas angkutan penumpang maupun barang/logistik. Pendangkalan tersebut menyebabkan kapal-kapal kesulitan bersandar dan membongkar muat, sehingga mengurangi minat pengguna jasa transportasi laut.
Dengan berbagai faktor tersebut, penurunan lalu lintas transportasi laut di Bengkulu diprediksi akan terus berlanjut jika tidak ada upaya perbaikan infrastruktur dan penanganan masalah pendangkalan di pelabuhan. Pemerintah setempat diharapkan dapat segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi masalah ini guna memulihkan kinerja sektor transportasi laut di wilayah Bengkulu.
Reporter/editor : Andre