Masjid di Jalur Mudik Diminta Sediakan Fasilitas Istirahat bagi Pemudik

24
Masjid di jalur mudik.

Jakarta – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengimbau seluruh pengurus masjid di sepanjang jalur mudik untuk menyediakan fasilitas istirahat bagi pemudik selama periode mudik Lebaran 2025. Langkah ini bertujuan agar pemudik mendapatkan tempat istirahat yang nyaman dan aman dalam perjalanan menuju kampung halaman.

Menag menekankan pentingnya peran masjid sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri. Ia mengatakan bahwa dengan memanfaatkan masjid dan musala sebagai titik peristirahatan, pemudik bisa berhenti sejenak untuk beristirahat, menghilangkan rasa kantuk, serta menghindari kelelahan yang dapat membahayakan keselamatan di perjalanan. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan harapan Presiden Prabowo.

Menag berharap masjid-masjid di jalur mudik dapat menyediakan fasilitas dasar yang dibutuhkan pemudik, seperti toilet yang bersih, tempat istirahat yang nyaman, serta makanan dan minuman ringan untuk berbuka puasa bagi yang masih dalam perjalanan. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menambahkan bahwa Kementerian Agama telah menyiapkan 6.291 posko masjid ramah di jalur mudik 2025 yang akan menyediakan fasilitas tersebut.

Baca Juga:  Partai Buruh dan Serikat Pekerja Deklarasikan Koalisi Nasional Gedor Regulasi Zalim

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Agama menerbitkan Surat Edaran (SE) No. 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1446 H. SE ini mengimbau pengurus masjid untuk membuka masjid selama 24 jam guna melayani kebutuhan pemudik. Masjid dan musala yang berada di jalur mudik diharapkan berperan aktif dalam menyediakan fasilitas istirahat, layanan informasi, serta kegiatan keagamaan yang bisa diikuti pemudik selama singgah.

Menag juga mengajak masyarakat dan pengurus masjid untuk berperan aktif dalam mendukung inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam menyambut dan melayani pemudik, serta menjaga semangat gotong royong dan kepedulian sosial. Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, perusahaan, dan komunitas yang turut serta dalam menyediakan bantuan berupa air minum, makanan ringan, serta perlengkapan lainnya.

Diharapkan dengan adanya inisiatif ini, pemudik dapat merasakan kenyamanan dan keamanan selama perjalanan mudik. Kementerian Agama berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini agar berjalan dengan baik. Imbauan ini merupakan langkah positif dalam mendukung tradisi mudik yang lebih aman dan nyaman dengan kerja sama antara pemerintah, pengurus masjid, dan masyarakat. (rls/KM)

\ Get the latest news /