Bengkulu – Senator DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM., menyambangi Kantor Pelindo II Regional Bengkulu pada Senin (26/5) untuk memastikan pengerjaan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai berjalan dengan lancar. Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Camat Enggano, Kepala KSOP Bengkulu, perwakilan BPTD, serta berbagai instansi teknis lainnya.
Senator Destita mengatakan kunjungan ini menyikapi keresahan masyarakat atas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah wilayah Bengkulu akibat terhambatnya distribusi.
Destita menanyakan kondisi dan progres pengerukan alur pelabuhan dan kapan akan selesai. Sebab Senator menyoroti kondisi ini menyebabkan hampir semua titik SPBU mengalami antrean panjang dan memberikan dampak kerugian ekonomi bagi masyarakat dan pelaku usaha di Bengkulu.
“Dari laporan masyarakat dan hasil tinjauan langsung di lapangan, antrean panjang terjadi di berbagai SPBU. Ini harus segera dicarikan solusinya. Besok kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Pertamina untuk mendalami permasalahan dan mempercepat penanganan,” ujar Senator Destita.
Senator ingin semua pihak bersatu mengatasi kondisi ini. Sebab dampak dari pendangkalan alur, konektivitas menuju Pulau Enggano juga mengalami gangguan. Senator tak ingin kondisi ini membuat warga Enggano terisolasi.
“Distribusi bahan pokok dan transportasi masyarakat Enggano sangat bergantung pada Pelabuhan Pulau Baai. Jika akses kapal terganggu, maka kehidupan masyarakat Enggano juga terhambat,” tambahnya.
Ditanggapi General Manager PT Pelindo Regional II Bengkulu, S. Joko, pendangkalan alur pelabuhan menyebabkan kapal Pertamina tidak dapat masuk untuk menyuplai BBM ke terminal Pulau Baai. “Situasi ini diperparah oleh kebocoran pipa distribusi yang selama ini juga masih dalam proses perbaikan. Pipa koneksi sepanjang 1 km segera disambungkan,” jelas Joko.
Mengatasi masalah ini, pengiriman BBM akhirnya harus dialihkan melalui jalur darat dari provinsi tetangga. Namun kenyataannya juga mengalami hambatan. Keterlambatan distribusi dari Lubuk Linggau diketahui akibat kendala pengiriman melalui jalur kereta api.
Namun Pelindo memastikan pengerjaan pengerukan alur tahap I akan selesai pada awal Juni. Hal itu setelah kapal keruk berkapasitas besar Costa Fortuna III telah tiba di Pelabuhan Pulau Baai.
“Kami terus fokus melakukan pengerukan. Kami berharap cuaca mendukung agar pengerukan dapat segera dilaksanakan. Terimakasih karena Kami mendapat dukungan penuh dari semua instansi terkait, termasuk dalam pengurusan izin lingkungan,” jelas Joko.
Sementara itu pihak KSOP menjelaskan, jika pihaknya akan memberlakukan terminal Pelabuhan Putri Hijau untuk menjadi sarana penyeberangan masyarakat Enggano sementara waktu. Hal ini menyusul insiden terbaliknya kepala wisata Pulau Tikus yang terbalik lantaran over kapasitas mengangkut penumpang sehingga yang sebelumnya Kapal Pulau Tello mengangkat penumpang dengan cara dilansir menggunakan perahu nelayan, tidak dilakukan lagi.
“Setelah kejadian tragis kapal pariwisata Pulau Tikus terbalik, kami tidak lagi memberlakukannya. Karena itu, kami memfungsikan terminal Pelabuhan Putri Hijau untuk bisa menjadi pelabuhan penyeberangan darurat setelah proses survei yang akan kami lakukan beberapa hari kedepan,” ujarnya.
Inisiatif ini disambut baik pihak ASDP namun perlu dukungan pihak Pemda untuk bisa kembali memfasilitasi transportasi masyarakat yang transit di Kota Bani Bengkulu Utara dengan menggunakan bus ke Kota Bengkulu.
Selain itu Camat Enggano Susanto menambahkan jika Ia akan menyampaikan kepastian dari pihak Pelindo. Soal ketahanan pangan, Susanto menjelaskan jika hasil alam Pulau Enggano masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Namun demikian, Susanto berharap semua pihak bisa mempercepat penyelesaian kendala teknis dan administratif agar distribusi BBM serta konektivitas pelayaran dapat kembali normal.
Dalam penutupnya Senator Destita menegaskan, DPD RI siap memperjuangkan aspirasi daerah hingga ke pusat dan mencari solusi terbaik melalui hubungan lembaga dan kementerian terkait. “Kami hadir sebagai wakil daerah, dan akan mengawal agar kepentingan masyarakat Bengkulu, khususnya terkait energi dan transportasi, mendapatkan prioritas penanganan,” tutupnya.