Senator Destita Minta BPOM Perkuat Pengawasan MBG

6
Senator asal Bengkulu, apt Destita Khairilisani, S.Farm., MSM., menekankan pentingnya peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Jakarta – Senator asal Bengkulu, apt Destita Khairilisani, S.Farm., MSM., menekankan pentingnya peran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan menyusul kasus keracunan massal yang menimpa lebih dari 539 anak di Bengkulu beberapa waktu lalu.

“Untuk MBG, saya harap BPOM bisa lebih aktif berperan dalam membantu pengawasan bersama BGN, contohnya dengan adanya kasus keracunan dari 500-an anak di Bengkulu,” ujar Destita dalam Rapat Kerja Komite III DPD RI bersama BPOM, Selasa (23/9).

Destita menegaskan, pengawasan MBG sangat krusial agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut berjalan maksimal dan tepat sasaran. Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan pasca-edaran (post-market) sebagai bahan evaluasi terhadap izin edar produk yang digunakan dalam program makan bergizi.

“Saya juga mengapresiasi kerja BPOM Bengkulu yang selama ini telah menjalin kerja sama yang baik dalam kegiatan-kegiatan bersama, termasuk pengawasan MBG,” ujarnya.

Seperti diketahui, 539 siswa dan empat guru di Kabupaten Lebong mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis. Mereka mengalami pusing dan muntah-muntah sebelum dilarikan ke rumah sakit. Hasil uji laboratorium Balai POM menyebutkan penyebab keracunan berasal dari kandungan bakteri dalam makanan tersebut.

Baca Juga:  RDP Bersama BPJPH, Destita: Bengkulu Butuh Tambahan LPH untuk Dukung Sertifikasi Halal

Kepala BPOM Taruna Ikrar yang hadir dalam rapat menjelaskan, lembaganya berkomitmen penuh mengawal keamanan pangan, termasuk program MBG. “Kami sudah bertekad sejak awal untuk mendampingi secara maksimal. Anak-anak kita yang menerima MBG harus benar-benar aman. Mulai dari bahan, pengolahan, hingga distribusinya akan kita awasi,” tegasnya.

Taruna juga memaparkan dukungan BPOM melalui pelibatan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang ditargetkan mencapai 32.000 orang. Mereka dilatih untuk memastikan standar keamanan pangan di lapangan, khususnya di dapur penyedia MBG. Namun, ia mengakui masih ada kendala di lapangan yang menyebabkan kejadian luar biasa seperti kasus keracunan di Bengkulu.

“Kami terus melakukan pemantauan dan mitigasi bersama kementerian serta lembaga terkait. Setiap insiden menjadi pembelajaran agar program MBG ke depan berjalan lebih baik dan aman bagi anak-anak,” ujar Taruna.

\ Get the latest news /