Bengkulu — Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Apt Destita Khairilisani S.Farm.,, MSM, menilai kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Provinsi Bengkulu sebagai momentum penting untuk menyoroti dua persoalan krusial yang dihadapi masyarakat daerah ini, yaitu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kondisi alur pelayaran Pelabuhan Pulai Baai Bengkulu.
Ia menegaskan masa depan ekonomi Bengkulu sangat ditentukan oleh keberfungsian alur Pelabuhan Pulai Baai Bengkulu sebagai akses logistik dan jalur distribusi BBM.
Karena itu kehadiran ini sebagai bentuk bahwa Wapres menunjukkan kepeduliaan dan perhatian serius terhadap kondisi tersebut.
“Wapres hadir di Bengkulu untuk melihat masalah yang paling krusial, masalah yang paling pokok untuk pemerintahan Bengkulu kedepannya. Soal kelangkaan BBM yang itu sebabkan oleh dangkalnya alur pelabuhan,,” ujarnya.
Mempercepat normalisasi distribusi BBM ke Bengkulu, Wapres bahkan telah melakukan koordinasi intensif hingga larut malam, demi memastikan tidak akan terjadi kelangkaan BBM dan antrean panjang di setiap SPBU.
Terkait penanganan jangka menengah dan panjang, Senator Destita menegaskan perlunya langkah konkret untuk membuka kembali alur Pelabuhan Pulai Baai Bengkulu agar kapal-kapal dapat masuk dengan lancar.
Saat ini seluruh stakeholder diharapkan bergerak cepat agar kedua isu utama ini—BBM dan alur pelayaran—dapat segera ditangani secara sistematis dan berkelanjutan.
“Kunjungan kerja Wapres ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mengakselerasi penyelesaian persoalan infrastruktur dan distribusi energi yang selama ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu,” demikian Senator Destita.