Petugas Kantin SDN Ngupasan Jogjakarta Siap Berhenti Berjualan, Jika Dapur Sekolah Diterapkan

8

Jogjakarta – Salah satu hal yang menarik dalam penerapan uji coba Dapur Sekolah MBG di SDN Ngupasan, Jogjakarta adalah dilibatkannya ibu-ibu dan pengelola kantin sekolah sebagai tim untuk memasak di Dapur Sekolah.

Sejak awal persoalan yang muncul dalam program Makan Bergizi Gratis, belum ada solusi yang pas. Akhirnya ditemukan pola baru yakni Dapur Sekolah yang melibatkan para pihak: antara lain para pengelola dan pedagang kantin yang memang sudah terbiasa memasak, guru, komite, dan paguyuban orang tua siswa dilibatkan langsung sebagai tim MBG di sekolah tersebut.

Ibu Utis yang sudah puluhan tahun berjualan di kantin SDN Ngupasan, Jogjakarta mengaku senang, terlebih keterlibatannya sebagai petugas Dapur Sekolah juga diberikan kompensasi, sehingga dirinya tetap mendapat penghasilan walaupun tidak berjualan di kantin.

Utis juga menyampaikan bahwa dirinya bersama petugas yang lain mulai melakukan aktivitas untuk persiapan memasak, sejak sekitar pukul 02.30 WIB. Mereka berbagi tugas: ada yang membersihkan sayur mayur, beras dan daging, ada menyiapkan bahan-bahan yang siap dimasak.

Baca Juga:  Legislator Soroti Keluhan Pedagang Soal Penebusan Beras SPHP

Sejak dini hari proses memasak dimulai, dilanjutkan dengan proses penyiapan makan pada pagi harinya. Proses yang cepat ini menghasilkan kondisi masakan masih hangat dan fresh, sehingga membuat anak-anak senang menikmatinya.

Ibu Utis bersama ibu – ibu lain yang bertugas di Dapur Sekolah SDN Ngupasan, Jogjakarta sangat berharap agar program MBG seperti ini dengan konsep dapur sekolah bisa benar-benar diterapkan di sekolah ini. Hal ini menurutnya akan bisa menjadi percontohan untuk wilayah Jogjakarta serta wilayah lainnya.

“Kami berharap ke depan agar konsep Dapur Sekolah MBG seperti ini bisa segera diterapkan di SDN Ngupasan ini. Karena hari ini kita sudah membuktikan bahwa penerapan MBG dengan konsep Dapur Sekolah di SDN Ngupasan, Jogjakarta, berjalan baik, tidak ada permasalahan yang berarti. Bahkan kalaupun Minggu depan dilakukan, kami sangat siap,” pungkas Ibu Utis.

Uji coba Dapur Sekolah MBG perlu disebarluaskan ke seluruh pelosok negeri sebagai salah satu alternatif solusi atas banyaknya kasus keracunan dan makanan basi serta bukti nyata keterlibatan masyarakat lokal. (*)

\ Get the latest news /