Bengkulu – Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Donni Swabuana, mengungkapkan bahwa pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai menyebabkan kerugian besar bagi Pertamina, mencapai Rp 500 juta per hari.
“Kerugian Pertamina yang disampaikan kepada kami (ESDM) Rp 500 juta per hari sejak pendangkalan alur pelabuhan Pulau Baai,” kata Donni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Kamis (17/4/2025).
Menurut Donni, Pertamina sebelumnya mengandalkan jalur laut untuk mengirim bahan bakar minyak (BBM) ke Bengkulu. Namun, karena pendangkalan yang terjadi, pengiriman kini dialihkan melalui jalur darat, yang menyebabkan biaya logistik meningkat signifikan.
“Pertamina biasanya menggunakan jalur laut untuk mengirim BBM ke Bengkulu, sekarang menggunakan jalur darat, itu yang membuat merugi,” ujarnya.
Sebagai solusi jangka menengah, Pertamina tengah mengkaji kemungkinan penggunaan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur sebagai alternatif dermaga pengiriman BBM via laut.
“Pertamina sedang melakukan kajian apakah memungkinkan melakukan pengiriman BBM via laut menggunakan Pelabuhan Linau,” terang Donni.
Menanggapi wacana tersebut, Bupati Kaur Gusril Pausi menyatakan kesiapan pihaknya untuk mendukung rencana tersebut. Ia menilai optimalisasi Pelabuhan Linau akan berdampak positif bagi daerahnya.
“Pelabuhan Linau itu kewenangan pemerintah pusat, Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kami siap membantu bila dibutuhkan. Kami merasa senang bila Pelabuhan Linau dimaksimalkan,” kata Gusril.
Ia juga menambahkan bahwa Pelabuhan Linau merupakan pelabuhan alami yang telah digunakan sejak era kolonial. “Pelabuhan itu alami, tidak ada pendangkalan. Sejak zaman Belanda digunakan,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko, menyatakan komitmennya dalam mendukung kelancaran distribusi logistik, termasuk akses ke Pulau Enggano.
“Pelindo berkomitmen untuk terus mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik ke Pulau Enggano,” ujar S. Joko dalam pernyataan resmi pada Selasa (15/4/2025).
Hingga kini, pengerukan alur di Pelabuhan Pulau Baai masih berlangsung. Sementara itu, kapal penumpang KMP Pulo Tello tetap beroperasi melayani rute Bengkulu–Enggano, meski masih menghadapi kendala teknis dalam proses antar-jemput penumpang dari dermaga ke kapal yang bersandar di tengah laut. (Red)