
Bengkulu Tengah – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Helmi Yuliandri, S.P., M.T., menyatakan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan merupakan langkah strategis untuk mengantisipasi ketergantungan terhadap pasokan bahan pokok dari luar daerah.
“Dengan adanya program tanam di pekarangan, kita berupaya mengurangi ketergantungan dari luar daerah sekaligus mengatasi gejolak harga pangan,” ujar Helmi, Jumat (21/2).
Ia mengungkapkan jika distribusi bawang merah, bawang putih, cabai, dan sayuran lainnya, masih bergantung pada Pasar Panorama di Kota Bengkulu. Salah satu kendala utama adalah belum adanya pasar induk di Bengkulu Tengah yang mampu menopang kebutuhan pangan secara mandiri.
Selain tanaman pangan, pasokan protein hewani, seperti telur, ayam, dan ikan, juga masih didatangkan dari wilayah sekitar. “Stok pangan tertentu di Bengkulu Tengah masih kurang, sehingga membutuhkan dukungan dari kabupaten lain,” ungkapnya.
Pemerintah daerah optimistis bahwa pemanfaatan pekarangan rumah dapat menjadi solusi jangka panjang untuk ketahanan pangan masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan rumah tangga, program ini juga diharapkan mampu menekan fluktuasi harga pangan di pasaran.
Program ini sejalan dengan visi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan melalui pendekatan mandiri dan berkelanjutan. Helmi mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan guna bercocok tanam.
“Dengan begitu, ketahanan pangan rumah tangga dapat terwujud sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pasokan luar daerah,” tutupnya. (Red/1)