Kemendikdasmen-Badan Gizi Nasional Kerjasama Perkuat Program Gizi Siswa

37
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Badan Gizi Nasional hari ini secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan memperkuat kerja sama dalam pemenuhan gizi bagi peserta didik di seluruh Indonesia (Foto: Dok Kemendikdasmen)

Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bersama Badan Gizi Nasional resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat program pemenuhan gizi siswa di seluruh Indonesia. Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang sehat dan berdaya saing.

Acara penandatanganan berlangsung di Gedung A Kemendikdasmen pada Jumat (28/3/2025), dihadiri oleh Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. MoU ini mencakup implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang berfokus pada peningkatan kualitas gizi, kesehatan fisik, mental, serta lingkungan sekolah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, sekitar 8,53 persen anak Indonesia masih mengalami ketidakcukupan gizi. Untuk mengatasi masalah ini, program MBG yang diluncurkan sejak Januari 2025 hadir sebagai solusi dengan menyediakan makanan sehat gratis di sekolah.

“Program ini bukan sekadar memberi makan, tapi juga membangun karakter melalui kebiasaan baik seperti berdoa sebelum makan dan menjaga kebersihan,” ujar Menteri Abdul Mu’ti.

Baca Juga:  Senator Destita: Pelatihan PMO Momentum Mahasiswa Bengkulu Tingkatan Kapasitas Berorganisasi

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menambahkan bahwa MBG telah menunjukkan dampak positif. Kehadiran siswa meningkat hingga 99 persen, sementara semangat belajar mereka juga mengalami peningkatan. Ia bahkan menyoroti kisah inspiratif dari Papua, di mana siswa yang sebelumnya malas sekolah kini lebih rajin berkat program ini.

Program ini juga melibatkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai ujung tombak, dengan dukungan dari mitra strategis seperti UNICEF dan Tanoto Foundation.

Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menjelaskan bahwa kerja sama ini mencakup peningkatan kapasitas guru dan tenaga kesehatan, edukasi gizi bagi orang tua dan siswa, serta pertukaran data untuk memantau perkembangan program.

“Dengan kolaborasi ini, kami yakin setiap anak Indonesia akan tumbuh dengan gizi optimal dan siap bersaing di masa depan,” pungkas Suharti. (Red/IP)

\ Get the latest news /