HNSI Sebut Kuota BBM untuk Nelayan Kurang

49
Aktivitas nelayan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Aktivitas nelayan Pulau Baai Kota Bengkulu.

Bengkulu – Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Bengkulu, H. Adhar, menyebut kuota bahan bakar minyak (BBM) nelayan dengan estimasi 100 Kiloliter (KL) per Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPDN) masih sangat kurang. Keterbatasan kuota BBM sering menjadi kendala utama dalam aktivitas melaut para nelayan di daerah tersebut.

“BBM ada, cuma kadang kekurangan. Karena BBM itu subsidi dan di situ terbatas ada kuotanya,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa ketika kuota BBM telah habis, nelayan kesulitan mendapatkan tambahan pasokan hingga periode berikutnya.

“Kadang kalau sudah habis kuota, tidak bisa lagi kita seperti SPDN-SPDN itu tidak bisa membagi lagi, karena itu terbatas. Ya kalau sudah habis misalnya tanggal 28 atau 25, ya untuk seterusnya itu tidak ada. Nunggu tanggal 1 lagi berikutnya baru bisa masuk,” jelasnya.

Karena itu penambahan kuota BBM untuk setiap SPDN sangat diperlukan guna mendukung operasional para nelayan. Ia menyarankan agar setiap SPDN minimal mendapatkan kuota 200 kiloliter (KL) agar kebutuhan nelayan dapat terpenuhi secara optimal.

Baca Juga:  OPD Wajib Meriahkan Festival Tabut

Dengan adanya penambahan kuota BBM, diharapkan nelayan di Bengkulu dapat lebih leluasa dalam melaut dan meningkatkan hasil tangkapan mereka. HNSI Bengkulu berharap pemerintah dapat mempertimbangkan usulan ini demi kesejahteraan nelayan di daerah tersebut.

“Harapan kita itu kuotanya itu masing-masing SPDN itu ditambah. Karena itu paling tidak 200 KL itu 1 SPDN itu bisa cukup. Sedangkan sekarang ini tinggal sedikit sekali,” ungkapnya.

HNSI Bengkulu terus mendorong pihak terkait agar memperhatikan kebutuhan BBM bagi nelayan dan mengupayakan solusi terbaik agar aktivitas melaut tidak terganggu akibat keterbatasan pasokan BBM bersubsidi.

Reporter/editor : Bisri

\ Get the latest news /