Hadapi Konflik Iran-Israel, Pertamina Siapkan Jalur Alternatif Pengiriman Minyak

3
(PIS) menyiapkan jalur alternatif, yakni melalui pelabuhan di wilayah Oman, India, hingga Amerika Serikat (AS), sebagai respons terhadap eskalasi konflik Iran-Israel.
PIS menyiapkan jalur alternatif, yakni melalui pelabuhan di wilayah Oman, India, hingga Amerika Serikat (AS), sebagai respons terhadap eskalasi konflik Iran-Israel.

PT Pertamina International Shipping (PIS), anak usaha Pertamina di sektor pelayaran dan logistik energi, tengah menyiapkan sejumlah jalur alternatif pengiriman sebagai langkah antisipatif terhadap eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik Iran-Israel.

Jalur alternatif tersebut mencakup pelabuhan-pelabuhan di wilayah Oman, India, hingga Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk menjamin kelancaran rantai pasok energi nasional.

“Untuk memastikan distribusi energi tetap berjalan, kami tengah menyiapkan beberapa opsi rute, seperti melalui Oman, India, atau bahkan kawasan Amerika,” ujar Corporate Secretary PIS, Muhammad Baron, kemarin.

Baron menjelaskan, pihaknya kini memperketat pemantauan terhadap kapal-kapal yang beroperasi di jalur internasional, khususnya rute-rute yang memiliki tingkat risiko tinggi akibat kondisi geopolitik. Salah satu area yang menjadi perhatian adalah rute melalui Laut Merah dan Terusan Suez.

“Seluruh armada yang melintas di rute internasional saat ini dalam kondisi aman dan terus kami monitor secara ketat,” tambahnya.

Terkait potensi lonjakan biaya pengiriman akibat perubahan rute, Baron menyebutkan bahwa perhitungan secara rinci masih dalam proses. Namun demikian, fokus utama PIS saat ini adalah pada penguatan skenario operasional agar tetap responsif terhadap situasi yang berkembang di kawasan.

Baca Juga:  Platform Digital Diminta Mulai Jadikan PP Tunas Acuan Melindungi Anak di Ruang Digital

PIS juga tengah mencermati dinamika di Timur Tengah untuk menentukan langkah-langkah strategis demi memastikan keselamatan awak kapal serta kelangsungan distribusi energi ke Indonesia. “Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga ketahanan energi nasional di tengah situasi internasional yang tidak menentu,” tegas Baron.

Sebagai informasi, ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan serangan udara ke beberapa lokasi strategis di Iran pada Jumat (13/6/2025), termasuk fasilitas militer dan nuklir, yang memicu reaksi keras dari Iran dan memperburuk situasi keamanan di wilayah tersebut.

\ Get the latest news /