Ekstrak Buah Sapat Jadi Inovasi Pengawet Alami Pengerajin Gula Purbosari Seluma

6

Seluma – Desa Purbosari Kabupaten Seluma menjadi sasaran kegiatan kolaboratif yang memperkenalkan inovasi pengolahan gula dengan teknologi pengawet alami berbasis ekstrak buah sapat, Sabtu (13/9/2025).

Program ini digelar Universitas Bengkulu (UNIB) bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu dengan melibatkan 30 peserta dari kelompok pengerajin gula.

UNIB menghadirkan lima pembicara dalam kegiatan tersebut. Salah satunya, Sipriyadi, yang memimpin tim riset pengembangan teknologi pengawet alami. Ia menekankan pentingnya penggunaan pengawet terstandarisasi untuk menjaga mutu dan keamanan produk gula yang dihasilkan pengerajin lokal.

Pada kesempatan lain, Rina Suthia Hayu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIB menambahkan bahwa pemakaian bahan terstandar dapat meningkatkan nilai pasar produk. Ia juga mendorong ibu-ibu pengerajin agar memanfaatkan media sosial sebagai sarana memperluas jangkauan pemasaran.

Dari pihak BPOM Bengkulu, hadir Yunika Sary selaku Ketua Tim I Infokom. Ia menyoroti pentingnya pemahaman pelaku usaha mengenai standar kualitas dan keamanan pangan.

Menurutnya, regulasi yang berlaku di Indonesia harus dipatuhi agar produk pangan, termasuk gula olahan, bisa diterima baik di pasar lokal maupun internasional. Yunika juga menegaskan peran BPOM dalam mendukung pengawasan mutu produk pangan sehingga dapat bersaing di level yang lebih luas.

Baca Juga:  Standar Pelayanan Publik BPOM di Bengkulu

Kegiatan di Desa Purbosari ini memperlihatkan sinergi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Dengan penerapan teknologi pengawet alami, para pengerajin gula diharapkan mampu menjaga kualitas produk, bekerja lebih efisien, dan meningkatkan produktivitas. Dukungan inovasi ini juga diharapkan menjadikan gula lokal lebih kompetitif serta sesuai dengan standar yang diinginkan konsumen.

\ Get the latest news /