Bengkulu – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu melanjutkan kegiatan pengawasan pangan di lokasi Festival Tabut 2025 yang dipusatkan di kawasan Pantai Panjang, Kota Bengkulu, pada Jumat (4/7/2025) sore.
Ketua Tim I Informasi dan Komunikasi BPOM Bengkulu, Yunika Sary, S.Farm., M.Si., Apt, menyampaikan pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan pangan masyarakat selama berlangsungnya kegiatan budaya yang dipadati pengunjung tersebut.
“Ini merupakan langkah preventif untuk memastikan produk pangan yang beredar di area festival terbebas dari bahan berbahaya,” ujar Yunika.
Kegiatan pengawasan ini melibatkan lintas instansi, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bengkulu, serta dukungan dari anggota Sakapom Kota Bengkulu. Tim gabungan mengambil 12 sampel makanan secara acak dari pedagang yang berjualan di lokasi festival.
Fokus pengujian ditujukan pada bahan kimia berbahaya seperti boraks, formalin, serta zat pewarna sintetik yang dilarang, di antaranya rhodamin B dan metanil yellow. Adapun jenis makanan yang diuji mencakup aneka frozen food, olahan laut seperti udang, serta makanan ringan seperti tahu, bakso, dan otak-otak.
“Pemeriksaan dilakukan menggunakan rapid test kit untuk mendeteksi kandungan zat berbahaya. Hasilnya, seluruh sampel menunjukkan hasil negatif dan aman untuk dikonsumsi,” jelas Yunika.
Ia menekankan pentingnya pengawasan rutin, khususnya pada event besar seperti Festival Tabut, mengingat tingginya transaksi pangan dan interaksi antara pedagang dengan masyarakat umum.
“Selain mengawasi keamanan produk pangan, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pemahaman para pelaku usaha makanan agar senantiasa menjaga mutu dan kebersihan dalam proses pengolahan,” tambahnya.
Masyarakat pun diimbau untuk lebih selektif saat membeli makanan, dan disarankan untuk memilih produk yang memenuhi standar kebersihan dan keamanan.