Bengkulu – Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi menegaskan Pemerintah Kota Bengkulu telah menyiapkan langkah-langkah terukur dalam pengendalian inflasi. Upaya tersebut antara lain memperkuat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), melakukan monitoring harga harian di pasar, memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan lancar, serta menggelar pasar murah, operasi pasar, dan pengawasan langsung di lapangan.
“Berbagai program pengendali inflasi seperti rakor rutin, penyusunan roadmap TPID, hingga menggalakkan gerakan menanam di pekarangan rumah terus kita jalankan. Komitmen ini tidak main-main, terbukti beberapa bulan terakhir Kota Bengkulu mengalami deflasi,” ujar Dedy usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Bengkulu, Jumat siang (15/8).
Rapat paripurna yang digelar di Ruang Ratu Agung tersebut diadakan dalam rangka menyimak siaran langsung Pidato Presiden RI terkait penyampaian Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN Tahun 2026 beserta Nota Keuangan.
Rapat dipimpin Ketua DPRD Kota Bengkulu Herimanto bersama Wakil Ketua I Rahmat Widodo dan Wakil Ketua II Riduan, serta dihadiri Wakil Walikota Ronny PL Tobing, unsur Forkopimda, camat, lurah, dan undangan lainnya.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan inflasi tahun 2026 terkendali di level 2,5%, sama dengan target tahun sebelumnya. Target tersebut sejalan dengan kesepakatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), yang menargetkan inflasi nasional 2025–2027 sebesar 2,5±1%.
＼ Get the latest news ／
