Bengkulu – Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, kembali menegaskan pentingnya disiplin dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan publik. Hal ini disampaikan menyusul adanya laporan dari masyarakat bahwa salah satu kantor kelurahan baru membuka layanan pada pukul 09.00 WIB, yang jelas melanggar Peraturan Wali Kota.
Sesuai aturan yang berlaku, jam apel pagi dimulai pukul 07.30 WIB dan setelah itu pelayanan publik di kelurahan harus sudah dibuka. Menanggapi hal ini, Dedy menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi kelalaian semacam itu.
“Siap-siap, saya nanti akan menyambangi setiap kelurahan, kecamatan, atau OPD lainnya. Datang tak diundang, pulang tak diantar,” ujar Dedy dengan nada serius diselingi candaan saat memberikan pengarahan kepada seluruh camat dan lurah se-Kota Bengkulu, Senin (5/5/2025).
Dedy menyatakan bahwa di era sekarang, pemerintah dituntut untuk hadir memberikan layanan prima sebagai wujud nyata kepedulian kepada masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran kelurahan untuk patuh terhadap jam kerja dan lebih sigap dalam merespons berbagai aduan warga.
“Saya ingin suasana kerja itu serius, tapi juga santai dan menyenangkan. Kalau ada perintah, langsung jalankan. Kalau ada aduan masyarakat, segera tindak lanjuti. Santai bukan berarti leha-leha. Saya maunya sprint dalam urusan pekerjaan ini. Yang mau ikut ayo, yang tidak, tolong jangan jadi penghambat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Dedy menekankan bahwa seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sejalan dengan komitmennya bersama Wakil Wali Kota Ronny PL Tobing untuk membangun pemerintahan yang cepat tanggap dan bekerja nyata.
Pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen terus memperkuat pelayanan publik, dimulai dari kedisiplinan internal agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah di setiap lini kehidupan.
＼ Get the latest news ／
