Bengkulu — Merespons anjloknya harga sayuran yang membuat petani merugi bahkan sampai membuang hasil panennya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengambil langkah cepat. Ia membeli langsung sayuran petani yang tak terserap pasar dan menginstruksikan seluruh pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu untuk ikut bergerak.
“Saya sudah terbitkan surat edaran untuk semua pejabat, mulai dari saya sendiri, wali kota, hingga bupati, agar membeli sayur petani yang tak laku di pasaran. Ini bentuk nyata kita bantu mereka,” ujar Helmi, Jumat (11/4).
Langkah ini diambil menyusul viralnya aksi sejumlah petani di Kepahiang yang membuang buncis dan tomat akibat harga jatuh bebas. Dari Rp6.000, harga buncis melorot jadi Rp500 per kilogram. Tomat pun hanya dihargai Rp500 oleh pengepul.
“Petani panen, tapi malah rugi. Jangan sampai hasil keringat rakyat dibuang begitu saja. Kalau pasar tak serap, kita yang harus bantu serap. Itu tanggung jawab kita sebagai pemerintah,” tegas Helmi.
Ia juga mengungkap bahwa Bengkulu adalah salah satu penghasil utama tomat, cabai, dan pepaya di Sumatera. Untuk solusi jangka panjang, Pemprov Bengkulu tengah menyiapkan pembangunan pabrik saus agar produk petani bisa langsung diolah di daerah, tanpa harus keluar provinsi.
“Nantinya tomat dan pepaya akan langsung diserap oleh industri di sini. Jadi tak ada lagi cerita petani jual rugi karena harga anjlok,” ujarnya optimis.