Walikota Bengkulu Gagas Ujian Serentak, Jadi Pilot Project Nasional

54
Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi menggagas program baru bernama sekolah menikah yang bertujuan membekali calon pengantin.

Bengkulu – Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, menggagas pelaksanaan ujian serentak bagi siswa SD dan SMP se-Kota Bengkulu. Menurutnya, langkah ini menjadi jawaban atas keresahan publik terhadap mutu pendidikan pasca dihapusnya Ujian Nasional (UN) oleh pemerintah pusat pada 2021.

Dedy menilai, sistem Ujian Sekolah (US) yang sepenuhnya menjadi kewenangan sekolah membuat standar pendidikan menurun. Hampir seluruh siswa dinyatakan lulus, namun semangat belajar melemah dan sekolah kehilangan motivasi untuk mencetak prestasi.

“Ujian serentak ini bukan sekadar evaluasi, tapi instrumen kompetisi sehat yang mendorong siswa lebih giat belajar dan sekolah tidak puas dengan standar minimal,” ujar Dedy.

Ujian serentak ini akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama pada 15 September 2025 diikuti sekitar 500 siswa SD dan SMP. Tiga terbaik dari tiap sekolah akan kembali diuji pada 30 September 2025. Para pemenang berprestasi mendapat apresiasi berupa laptop, namun Dedy menegaskan hadiah bukan inti kebijakan.

“Yang utama adalah semangat kompetisi, bukan sekadar hadiah,” katanya.

Baca Juga:  Wagub Mian Minta Sekolah Buat Terobosan

Dedy optimistis model ujian serentak berstandar lokal ini bisa menjadi pilot project nasional, bahkan inspirasi bagi perumusan standar baru pendidikan. Ia menyebut sistem ini sebagai “bandul inovasi” yang lahir dari Bengkulu.

Gagasan tersebut juga selaras dengan peringatan internasional, termasuk hasil studi PISA yang menempatkan kemampuan literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia di level rendah.

“Kota Bengkulu ingin menjadi motor perubahan. Dari sini kita mulai,” tegasnya.

\ Get the latest news /