Unib Survei 800 Hektar Lahan Calon Sawah di Rejang Lebong

6
Tim Survei Investigasi Desain (SID) dari Universitas Bengkulu (Unib) melakukan survei terhadap lahan seluas 800 hektar di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Tim Survei Investigasi Desain (SID) dari Universitas Bengkulu (Unib) melakukan survei terhadap lahan seluas 800 hektar di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Rejang Lebong – Tim Survei Investigasi Desain (SID) dari Universitas Bengkulu (Unib) melakukan survei terhadap lahan seluas 800 hektar di Desa Tanjung Gelang, Kecamatan Kota Padang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Survei ini dilakukan sebagai bagian dari rencana pencetakan sawah baru yang dibiayai oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Sebelum melaksanakan survei lapangan, tim yang dipimpin oleh Sukisno tersebut terlebih dahulu melakukan audiensi dengan Bupati Rejang Lebong, HM Fikri, SE, MAP, di Kantor Bupati. Dalam pertemuan itu, tim turut didampingi oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Ahmad Syafriansyah, SP.

“Lokasi survei dibagi dalam empat bagian: lokasi I seluas 438,653 hektar, lokasi II 240,276 hektar, lokasi III 74,705 hektar, dan lokasi IV 53,567 hektar. Rencana sumber pengairan berasal dari Sungai Buruan,” ujar Ahmad.

Menurutnya, kondisi lahan saat ini didominasi oleh perkebunan kopi, cokelat, karet, dan sawit, serta sebagian berupa semak belukar. Tim survei akan mengidentifikasi lahan yang layak dicetak menjadi sawah, mengevaluasi ketersediaan sumber air, serta melakukan pendataan petani dan pemeriksaan legalitas lahan.

Baca Juga:  Dukung Wisata Lokal, Bupati Fikri Pantau Perbaikan Kolam Munatirta

“Target kami, pencetakan sawah dapat dimulai pada tahun 2025. Setelah itu, petani akan menerima bantuan berupa bibit, pupuk, serta alat dan mesin pertanian selama dua tahun,” tambah Ahmad.

Bupati HM Fikri menyambut baik inisiatif ini dan menilai proyek pencetakan sawah baru sebagai langkah penting mendukung program nasional swasembada pangan.

“Jika sawah ini berhasil dicetak, Rejang Lebong akan memiliki lumbung pangan baru yang akan mendukung Asta Cita Presiden dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya keakuratan data survei. “Kalau dari 800 hektar hanya 600 hektar yang layak, maka 200 hektar sisanya harus dicari pengganti yang bisa diusulkan kembali pada 2026,” ujarnya.

Bupati juga mengimbau masyarakat Desa Tanjung Gelang untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan survei dan tahapan program pencetakan sawah ini.

\ Get the latest news /