Seluma – Dugaan adanya tenaga honorer siluman dalam seleksi PPPK tahap I dan II langsung ditanggapi serius oleh Bupati Seluma, Teddy Rahman. Untuk mengusut hal ini, ia akan menerapkan metode konfrontir antar sesama tenaga honorer di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Mereka akan kita konfrontir antar sesama. Supaya ketahuan siapa yang benar-benar pernah bekerja dan siapa yang tidak,” tegas Teddy, Jumat (5/4/2025).
Menurutnya, tenaga honorer yang telah bekerja di OPD pasti mengetahui siapa saja rekan mereka yang benar-benar mengabdi. Terlebih, muncul temuan honorer yang lulus PPPK tapi tidak pernah bertugas di instansi tersebut.
“Kalau lulus tapi tidak pernah kerja di situ, jelas mencurigakan. Itu yang akan kita telusuri,” tambahnya.
Teddy menyebut semua tenaga honorer yang diduga siluman, termasuk yang sudah lulus tahap I, akan dipanggil dan dikonfrontir. Tujuannya untuk memilah mana yang benar-benar memenuhi syarat dan mana yang tidak.
Selain itu, Pemkab juga membentuk tim investigasi untuk memverifikasi ulang seluruh berkas peserta PPPK tahap I dan II. Jika terbukti ada honorer yang belum cukup masa kerja tapi tetap ikut seleksi, hasil kelulusannya akan dibatalkan.
“Kalau terbukti belum memenuhi syarat, SK-nya tidak akan kita terbitkan. Kita akan laporkan ke Kemenpan dan RB,” tegas Teddy.
Untuk diketahui, Pemkab Seluma tahun 2024 mendapat kuota ASN sebanyak 2.554 orang, terdiri dari 1.300 CPNS dan 1.254 PPPK. Namun, seleksi PPPK memicu polemik karena ditemukan sekitar 200 honorer siluman yang lulus seleksi. (Red)