Bengkulu Utara – Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, langsung turun ke Bendungan Palak Siring Kemumu dan alur Sungai Nokan Palak Siring Kemumu untuk meninjau sistem irigasi pertanian. Bupati didampingi oleh jajaran pemerintah daerah, Sekretaris Daerah, DANDIM 0423/BU, perwakilan dari Polres Bengkulu Utara, dan anggota DPRD Bengkulu Utara.
Kunjungan lapangan ini merupakan tindak lanjut dari laporan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan oleh kelompok tani di wilayah Arma Jaya dan sekitarnya terkait aliran irigasi yang tersumbat. Aliran irigasi tersebut menjadi sumber utama pengairan sawah petani setempat.
“Hari ini saya bersama jajaran pemerintah daerah turun langsung ke lokasi, karena kita menerima laporan dari kelompok tani di wilayah Arma Jaya dan sekitarnya terkait masalah aliran irigasi yang kurang lancar. Setelah kita lihat langsung di lapangan, ternyata memang ada endapan lumpur dan tumpukan kayu di alur Sungai Nokan Palak Siring Kemumu yang menghambat aliran air ke jaringan irigasi,” jelas Bupati Arie.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati bersama tim pemerintah daerah dan masyarakat setempat bergotong-royong membersihkan aliran sungai dari lumpur dan kayu menggunakan alat berat. Langkah ini dilakukan sebagai upaya darurat agar air kembali mengalir lancar ke lahan persawahan petani.
“Kita coba segera tangani dulu secara darurat dengan alat berat agar air bisa kembali mengaliri sawah petani. Tapi ke depan, tentu ini akan kita atasi secara bertahap dan terencana. Insya Allah tahun depan kita usulkan program revitalisasi jaringan dan bendungan irigasi supaya aliran air lebih stabil dan petani bisa kembali panen dengan baik,” tambah Bupati Arie.
Kepala Dinas PUPR Bengkulu Utara, Munadi, yang turut hadir, menyatakan komitmennya untuk terus mengawal proses teknis dan melakukan koordinasi lintas sektor.
“Kita siap mendampingi proses ini secara teknis. Ke depan, kita harapkan bukan hanya pembersihan aliran, tapi juga peningkatan infrastruktur irigasi agar lebih tahan terhadap sedimentasi dan gangguan alam,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri jajaran SKPD, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta kelompok tani. Suasana di lokasi penuh dengan semangat kebersamaan dan gotong-royong, mencerminkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi persoalan irigasi yang krusial bagi sektor pertanian.
Masyarakat berharap agar langkah cepat tanggap ini dapat menjadi solusi nyata dan persoalan irigasi tidak kembali mengganggu musim tanam berikutnya. Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menegaskan komitmennya untuk terus mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian lokal.