Saka POM Kota Bengkulu Ajak Masyarakat Lebih Waspada Konsumsi Obat dan Makanan

7

Bengkulu – Satuan Karya Pramuka Pengawasan Obat dan Makanan (Saka POM) Kota Bengkulu menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Saka POM Berbagi Informasi pada Inovasi Poli Pintar” di Lapangan Merah Putih, Minggu (25/5). Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat yang hadir dan dipimpin langsung oleh Pinsaka POM Bengkulu, Yunika Sary.

Dalam sambutannya, Yunika menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Saka POM untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai pentingnya keamanan pangan dan obat-obatan yang dikonsumsi sehari-hari. Ia menekankan bahwa masyarakat perlu memiliki pengetahuan dasar agar tidak terjebak pada produk ilegal atau berisiko bagi kesehatan.

“Kami ingin masyarakat lebih peduli dan paham cara melindungi diri dari produk yang tidak aman. Lewat kegiatan seperti ini, semoga pola konsumsi masyarakat menjadi lebih sehat dan waspada,” ujar Yunika.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai bentuk sosialisasi, mulai dari pengenalan aplikasi BPOM Mobile—sebuah inovasi digital dari Badan POM yang memungkinkan masyarakat memverifikasi legalitas produk melalui ponsel—hingga pembagian informasi praktis seputar cara membaca label kemasan, mengenali produk tanpa izin edar, serta pentingnya membeli dari distributor resmi.

Baca Juga:  Gubernur Helmi Undang KDM Hadiri Festival Tabut Bengkulu

Anggota Saka POM juga mengadakan demonstrasi interaktif penggunaan aplikasi BPOM Mobile, yang menarik perhatian banyak pengunjung. Masyarakat tampak antusias mengikuti edukasi yang diberikan, terutama kaum ibu rumah tangga dan pelajar yang ingin mengetahui lebih banyak soal keamanan produk makanan dan obat-obatan yang mereka konsumsi sehari-hari.

Melalui kegiatan ini, Saka POM berharap masyarakat Bengkulu makin cerdas dan kritis dalam memilih produk konsumsi, serta dapat berperan aktif mencegah peredaran produk berbahaya. Edukasi ini juga menjadi bagian dari langkah preventif untuk menekan angka kasus keracunan maupun penyakit akibat konsumsi produk ilegal.

“Harapan kami, kegiatan ini bisa menjadi awal dari gerakan bersama masyarakat dalam menjaga diri dan keluarga dari risiko yang tidak perlu hanya karena kurangnya informasi,” tutup Yunika.

\ Get the latest news /