Malaysia – Nici Jarsi, pemudi asal Bengkulu, Indonesia, berhasil menjadi salah satu dari empat delegasi muda Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan ASEAN Youth Volunteer Forum (AYVF) pada 12 Juli dan ASEAN Youth Volunteer Community Projects yang berlangsung dari 13 hingga 18 Juli 2025 di Kuching, Sarawak, Malaysia.
Program ini diselenggarakan dalam rangka Chairmanship of ASEAN 2025 – Malaysia, mengusung semangat volunteerism, inklusivitas, dan keberlanjutan. Kegiatan serentak di Sabah dan Sarawak ini menghadirkan ratusan pemuda dari negara-negara ASEAN dan Timor Leste yang bersatu untuk menjalankan berbagai proyek pengabdian masyarakat.
Dalam periode kegiatan, para peserta melakukan berbagai aksi sosial, seperti kerja bakti bersama warga Kampung Pueh, pelatihan kerajinan anyaman, pertunjukan budaya lintas negara, hingga kegiatan pelestarian lingkungan seperti hiking, plogging, dan penanaman pohon di Taman Negara Gunung Gading. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat solidaritas antar-negara, tapi juga memperdalam pemahaman lintas budaya dan agama yang menjadi kunci kerja sama regional.
“Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian keluarga besar ASEAN dan Timor Leste. Tema inklusivitas dan keberlanjutan benar-benar terasa di program ini. Kami belajar menghargai keunikan satu sama lain, bekerja sama, dan tumbuh bersama. Ini bukan hanya soal program, tapi tentang membangun masa depan yang lebih baik bersama,” ujar Nici penuh semangat.
Nici mengikuti program ini sebagai perwakilan dari MDMC Bengkulu dan Yayasan Kamiang, dua organisasi yang aktif dalam pengurangan risiko bencana, pemberdayaan masyarakat, dan penguatan kapasitas pemuda. Sebagai aktivis muda, Nici dikenal fokus pada edukasi kebencanaan, pengembangan pemuda di daerah terpencil, serta kegiatan komunitas yang mengedepankan keberlanjutan dan inklusi sosial.
Usai program, Nici berkomitmen melanjutkan berbagai proyek seperti edukasi kesiapsiagaan bencana berbasis sekolah, pelibatan pemuda dalam penguatan komunitas lokal, dan inisiatif lingkungan yang melibatkan masyarakat secara langsung. Ia meyakini pengalaman serta jejaring yang diperoleh akan semakin memperkokoh gerakan sosial yang tengah dibangunnya.
Nici juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) atas kepercayaan dan rekomendasi yang memungkinkan dirinya mewakili Indonesia. Ia berharap nilai-nilai kolaborasi, toleransi, dan semangat pelayanan yang didapat dapat dibagikan kembali ke komunitas di Bengkulu.
“Mari wujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan bersama sebagai satu keluarga ASEAN dan Timor Leste,” tutup Nici optimis.