Bengkulu — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto, mulai menunjukkan dampak positif di Kota Bengkulu. Hingga pertengahan April 2025, program ini telah menjangkau hampir 40 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (SD dan SMP), dengan jumlah penerima manfaat mencapai sekitar 10.000 siswa.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Denny Apriansyah, menyampaikan bahwa program ini menjadi langkah awal penting dalam meningkatkan kualitas gizi dan konsentrasi belajar para siswa.
“Antusiasme dari orang tua sangat tinggi. Mereka melihat manfaat langsung dari program ini terhadap semangat belajar anak-anak,” ujar Denny.
Namun demikian, Denny mengakui bahwa masih ada sebagian siswa yang belum dapat terlayani akibat keterbatasan infrastruktur dapur yang tersedia. Saat ini, program MBG di Kota Bengkulu ditopang oleh tiga dapur aktif: dapur umum milik Kompi 144 Korem Gamas 04 Bengkulu di Kecamatan Singaran Pati, serta dua dapur yang dikelola oleh Yayasan Mahira di Kecamatan Ratu Agung. Dalam waktu dekat, satu dapur tambahan akan mulai beroperasi di Kelurahan Kandang, dikelola oleh Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu.
“Target kami sekitar 25 dapur tambahan demi memastikan seluruh sekolah di kota ini dapat mengakses layanan makan bergizi gratis,” tegasnya.
Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Kota Bengkulu, Gloria Erysa Meilinda Situmorang, menambahkan bahwa program MBG telah kembali berjalan sejak 14 April 2025, setelah libur Idulfitri 1446 H. Ia menekankan bahwa seluruh pelaksanaan program tetap mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
Program MBG merupakan bagian dari komitmen pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemenuhan gizi siswa. Selain di Kota Bengkulu, implementasi program ini juga sedang berlangsung secara bertahap di Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Kaur, dengan pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). (Red)