Pendaftaran Sekolah Rakyat Bengkulu Ditutup, 142 Anak Berebut 50 Kuota

10
Sentra Dharma Guna Bengkulu
Sentra "Dharma Guna" di Bengkulu.

Bengkulu — Pendaftaran Sekolah Rakyat di Bengkulu resmi ditutup, dengan jumlah pendaftar mencapai 142 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Padahal, kuota yang tersedia hanya untuk 50 orang siswa. Antusiasme tinggi ini mencerminkan besarnya kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan dari akses sekolah formal.

Sekolah Rakyat dirancang khusus bagi anak-anak yang putus sekolah atau berisiko tidak melanjutkan pendidikan. Program ini diprakarsai oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial RI Sentra Dharma Guna Bengkulu bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, dan dipusatkan di gedung milik Sentra Dharma Guna.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Nelly Alesa, mengatakan sekolah ini dibuka untuk jenjang SMA dan dijalankan langsung oleh Pemerintah Kota Bengkulu. Saat ini, proses seleksi tengah berlangsung, meliputi seleksi administrasi, tes kesehatan, kunjungan ke rumah, dan wawancara calon siswa.

“Untuk tahun mendatang, kami sudah mengusulkan lahan seluas 9,3 hektare di wilayah Pekan Sabtu untuk pembangunan sekolah rakyat terpadu, dari jenjang SD hingga SMA,” jelas Nelly. Usulan tersebut telah melampaui syarat minimal lahan dari Kementerian Sosial, yakni 6,5 hektare.

Baca Juga:  Jangan Rusak Dunia Pendidikan Dengan Arogansi

Sekolah Rakyat ini mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama. Seluruh kebutuhan dasar siswa, termasuk makan dan tempat tinggal, akan ditanggung oleh negara. Program ini menyasar keluarga dalam kategori miskin dan miskin ekstrem, khususnya yang terdaftar dalam desil 1 dan 2 pada data kemiskinan nasional.

Guru-guru akan direkrut oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu, dan harus bersertifikasi. Setelah lolos seleksi, status kepegawaian mereka akan dialihkan menjadi ASN di bawah Kementerian Sosial.

Program ini merupakan bagian dari kolaborasi nasional lintas sektor yang melibatkan 17 kementerian dan lembaga, dengan Kementerian Sosial sebagai koordinator utama. Proyek ini juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian PUPR, dan instansi terkait lainnya.

Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, diharapkan tidak ada lagi anak miskin di Bengkulu yang kehilangan masa depan karena terputus dari pendidikan.

\ Get the latest news /