Bengkulu – Sebanyak 460 calon warga Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun Cabang Provinsi Bengkulu mengikuti pendadaran terpusat yang digelar di Lapangan Kompi B Yonif 144, Minggu pagi (15/6). Kegiatan ini merupakan proses penting dalam tahapan pengesahan warga PSHT dan dihadiri Anggota DPD RI Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM., serta Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono, S.I.K., M.Si.
Senator Destita dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat para calon warga PSHT. Menurutnya, pendadaran adalah proses penting untuk membentuk pribadi yang tangguh secara fisik dan spiritual, selaras dengan nilai-nilai luhur ajaran PSHT yakni “Memayu Hayuning Bawono” atau menjaga dan memperindah kehidupan.
Ia menyampaikan penghargaan atas semangat para calon warga, khususnya dari perwakilan Provinsi Bengkulu, yang telah menjalani proses latihan panjang dengan menjunjung tinggi nilai keikhlasan, ketekunan, dan rasa persaudaraan. Menurutnya, tahapan pendadaran ini merupakan langkah penting menuju pengesahan sebagai warga penuh PSHT yang ditandai tidak hanya dengan kemampuan beladiri, tetapi juga dengan keluhuran budi dan ketulusan hati.
“Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita patut bangga memiliki warisan budaya luhur seperti SH Terate yang tak hanya mengajarkan pencak silat, tetapi juga membentuk karakter manusia berbudi, berani membela kebenaran, serta menjunjung tinggi persatuan,” ujarnya.
Destita berharap seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, tertib, dan penuh makna. Ia juga mendorong agar seluruh calon warga kelak dapat menjadi pribadi yang membawa kebaikan, kedamaian, dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
“Persaudaraan adalah kekuatan, dan kebenaran adalah cahaya. Mari terus menjaga marwah dan ajaran luhur Persaudaraan Setia Hati Terate di mana pun kita berada,” tegasnya.
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, turut mengungkapkan bahwa dirinya merupakan warga PSHT yang disahkan sejak tahun 1987, dan latihan di PSHT telah membentuk fondasi mental dan fisik yang kuat selama meniti kariernya di kepolisian.
“Latihan bela diri PSHT bukan hanya membentuk otot, tapi juga hati. Kemenangan sejati bukan saat mengalahkan lawan, tapi saat kita mampu mengalahkan diri sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengajak para calon warga untuk menjadikan ilmu bela diri sebagai alat perlindungan, bukan untuk menyakiti, serta menekankan pentingnya nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kepedulian sosial.
Sementara itu dijelaskan Perwakilan pusat PSHT di Bengkulu, Yasin Purwonanto, kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari hampir seluruh wilayah, kecuali tiga cabang yaitu Kabupaten Kaur, Mukomuko, dan Bengkulu Selatan, yang tidak bisa hadir karena kendala jarak tempuh dan pelaksanaan mandiri di daerah masing-masing.
“Insya Allah tahun depan, semua cabang dapat bersatu melaksanakan pendadaran bersama,” ujarnya.
Yasin juga menjelaskan bahwa PSHT saat ini telah eksis di 10 kabupaten/kota di Bengkulu, dengan jumlah anggota yang telah mencapai 16–17 ribu orang.
Ia menambahkan, kegiatan PSHT bukan hanya sebatas latihan pencak silat, tetapi juga melibatkan kegiatan sosial seperti donor darah dan bakti sosial bersih pantai, yang rutin dilakukan untuk mendukung program pemerintah dan memperkuat hubungan sosial dengan masyarakat.
Acara pendadaran ini berlangsung lancar dan penuh semangat, menjadi bukti bahwa PSHT terus tumbuh menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda yang kuat, berakhlak, dan siap menjaga persatuan bangsa.