Penataan Danau Dendam Didukung Warga, Lapak Liar Dibersihkan

9
Pemerintah Kecamatan Singaran Pati ikut melakukan penataan terhadap kawasan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).

Bengkulu – Dalam upaya mendukung program penataan kawasan wisata yang tengah digencarkan oleh Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, Pemerintah Kecamatan Singaran Pati ikut melakukan penataan terhadap kawasan objek wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS). Camat Singaran Pati Alex Periansyah memimpin langsung kegiatan penataan yang difokuskan pada penertiban lapak-lapak pedagang di sekitar danau.

Penataan dilakukan terhadap pondok-pondok dan payung-payung pedagang yang sebelumnya berdiri berjejer di sepanjang pinggir danau. Penertiban berjalan lancar tanpa ada protes dari pedagang maupun pihak pengelola, karena sebelumnya telah dilakukan sosialisasi dan pendekatan secara persuasif.

“Yang mengelola di sana ada 12 orang, dan semuanya sudah menyetujui penataan. Sekarang tidak ada lagi payung atau tenda di pinggir danau karena mengganggu pemandangan. Ini semua demi kebaikan bersama,” ujar Alex, Senin (5/5).

Alex menjelaskan bahwa kawasan Danau Dendam Tak Sudah merupakan bagian dari Taman Wisata Alam (TWA) yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, sebagian juga termasuk wilayah kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, penataan ini merupakan bagian dari kebijakan lintas instansi yang juga sejalan dengan rencana besar pengembangan pariwisata kawasan tersebut.

Baca Juga:  Gelora Boat Race Ditargetkan Jadi Gelaran Balap Perahu Motor Nasional

Menurut Alex, dalam waktu dekat akan ada pembangunan gerai-gerai representatif di kawasan tersebut oleh pemerintah pusat dan provinsi. Gerai ini nantinya akan menjadi tempat berjualan yang tertata rapi dan tidak mengganggu estetika alam sekitar danau.

“Pusat dan provinsi berencana membangun kawasan khusus wisata dengan fasilitas gerai yang lebih layak. Jadi sekarang pihak pengelola dan pedagang tinggal menunggu realisasi rencana tersebut,” tambahnya.

Alex mengapresiasi kesadaran para pedagang yang turut mendukung penataan ini. Ia menyebutkan bahwa beberapa pedagang bahkan melepaskan sendiri tenda dan payung mereka, sementara sisanya dibantu oleh petugas Linmas karena beberapa di antaranya adalah perempuan yang tidak memiliki pendamping.

Di akhir keterangannya, Alex mengajak masyarakat untuk ikut menjaga dan mendukung proses penataan kawasan wisata di Kota Bengkulu.

“Kalau bukan kita, siapa lagi? Mari kita tata kota ini bersama-sama demi kenyamanan dan keindahan bagi kita semua, baik pedagang maupun pengunjung,” tutupnya. (Red)

\ Get the latest news /