Pasar Modal Indonesia Tunjukkan Pertumbuhan Positif

24

Jakarta – Pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan di tengah tantangan ekonomi global. Dengan jumlah investor yang meningkat, penambahan perusahaan tercatat, dan nilai transaksi harian yang solid, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin memperkuat posisinya sebagai pasar modal yang berdaya saing.

Pada 3 Maret 2025, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Dialog Bersama Pelaku Pasar Modal dengan tema “Soliditas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal”. Acara ini menjadi wadah bagi regulator, investor, dan profesional industri untuk berdiskusi, berbagi wawasan, dan merancang strategi menghadapi tantangan serta peluang ke depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menekankan pentingnya komunikasi terbuka antara regulator dan pelaku pasar.

“Sinergi ini diperlukan untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang berdaya saing dan menjadi tujuan investasi bagi investor domestik maupun internasional,” ujarnya.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyoroti dampak ketidakpastian pasar global terhadap pasar domestik, seperti penyesuaian tarif AS dan kebijakan suku bunga The Fed.

Baca Juga:  Ketua Baleg DPR Dukung RUU Perkoperasian Segera Dimutakhirkan

“Kami terus berupaya menjaga stabilitas pasar modal Indonesia di tengah dinamika global,” kata Iman.

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, I.B. Aditya Jayaantara, mengusulkan beberapa inisiatif kebijakan, seperti penundaan implementasi short selling dan pengkajian ulang kebijakan buyback saham tanpa persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Inisiatif ini disambut positif oleh pelaku pasar dan diharapkan dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia.

Perkembangan Positif Pasar Modal Indonesia

Sepanjang tahun 2024, pasar modal Indonesia mencatatkan sejumlah pencapaian signifikan:

  • Perusahaan Tercatat: Delapan perusahaan baru melakukan IPO dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp3,70 triliun.
  • Jumlah Investor: Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per 31 Januari 2025, jumlah investor mencapai 15.161.166 Single Investor Identification (SID). Angka ini meningkat menjadi 15,4 juta SID pada Februari 2025.
  • Nilai Transaksi Harian: Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tahun 2024 mencapai Rp12,85 triliun per 27 Desember 2024.

BEI menargetkan pertumbuhan lebih lanjut pada tahun 2025, dengan sasaran:

  • 407 Efek Baru: Termasuk 66 pencatatan saham baru.
  • 2 Juta Investor Baru: Didukung oleh 29 kantor perwakilan, lebih dari 927 Galeri Investasi (GI), dan lebih dari 240 ribu pengguna aplikasi IDX Mobile.
  • RNTH Rp13,5 Triliun: Meningkat dari capaian tahun 2024.
Baca Juga:  Senator Destita Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Gempa di Bengkulu

Dialog ini menjadi bukti komitmen BEI dan OJK dalam memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan untuk menciptakan pasar modal yang stabil, berdaya saing, dan menarik bagi investor domestik maupun global. Dengan langkah strategis ini, pasar modal Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (Redaksi)

\ Get the latest news /