MUI Kota Bengkulu Keluarkan Maklumat Sambut Bulan Ramadan 1446 Hijriah

89
Ketua MUI Kota Bengkulu Zul Efendy.

Bengkulu – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu resmi mengeluarkan maklumat bernomor 035/DP.MUI.K/M/III/2025 tentang Menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah/2025 Masehi.

Maklumat ini ditandatangani oleh Ketua Umum MUI Kota Bengkulu, Zul Efendi, dan Sekretaris Umum, Buya H. Yul Kamra. Maklumat tersebut berisi lima poin penting yang ditujukan kepada masyarakat dan umat Muslim di Kota Bengkulu.

Maklumat ini disusun berdasarkan pertimbangan Al-Qur’an, Hadist, serta hasil pleno Dewan Pimpinan MUI Kota Bengkulu. Berikut adalah lima poin utama yang tertuang dalam maklumat tersebut:

1. Menyambut Ramadan dengan Kegembiraan

Masyarakat diimbau untuk menyambut kedatangan Bulan Suci Ramadan 1445 Hijriah dengan penuh kegembiraan, sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat dan keberkahan dari Allah ‘Azza wa Jalla.

2. Memanfaatkan Ramadan untuk Mendekatkan Diri kepada Allah

Umat Muslim diharapkan memanfaatkan bulan Ramadan sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah melalui berbagai ibadah, seperti puasa, Qiyamu Ramadhan (shalat malam), zakat, infaq, sedekah, membaca Al-Quran, memperbanyak zikir, berdoa, dan memakmurkan masjid dengan i’tikaf.

Baca Juga:  Aksi Sosial Warnai Peringatan Hari Lanjut Usia di Bengkulu

3. Penutupan Usaha Kuliner pada Siang Hari

Pengusaha kuliner, seperti rumah makan dan restoran, diimbau untuk tidak beroperasi pada siang hari selama Ramadan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kesucian bulan Ramadan dan penghargaan kepada umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa.

4. Pengawasan terhadap Aktivitas yang Mengganggu Ketenteraman Ramadan

Masyarakat dan aparat setempat dihimbau untuk lebih intensif mengawasi dan menindak aktivitas yang dianggap sebagai “penyakit masyarakat”, seperti konsumsi minuman keras (miras), prostitusi, musik dan tarian erotis, serta penggunaan mercon dan kembang api. Langkah ini bertujuan menjaga ketenangan dan kesucian bulan Ramadan serta menghargai mereka yang berpuasa.

5. Tradisi Membangunkan Sahur yang Tertib dan Bermakna

Masyarakat dan pengurus masjid diimbau untuk memulai tradisi membangunkan sahur dengan cara yang lebih tertib dan bermakna. Hal ini dilakukan dengan menghidupkan sunah azan Subuh, yaitu:
– Azan Awal: Dilakukan 60 menit sebelum waktu Subuh untuk membangunkan masyarakat, mempersiapkan sahur, dan persiapan shalat Subuh.

– Azan Tsani: Dilakukan saat waktu Subuh tiba untuk memulai shalat Subuh.

Baca Juga:  Bengkulu Dapat Rp200 Miliar Pengembangan Proyek Sekolah Rakyat

Maklumat ini juga menyebutkan bahwa tradisi azan awal telah dipelopori oleh Masjid Al-Furqan di Kelurahan Kebun Dahri dan diikuti oleh Masjid Agung At-Taqwa Kota Bengkulu. Berdasarkan laporan masyarakat, azan awal telah memberikan banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan amalan spiritual warga, seperti shalat Tahajud, sahur, dan berdoa, karena mereka terbangun sejak awal Subuh.

“Dengan maklumat ini, MUI Kota Bengkulu berharap agar masyarakat dapat menyambut dan menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh khidmat dan ketaqwaan, serta menjaga kesucian dan ketenangan bulan yang penuh berkah ini,” singkat Zul. (Redaksi)

\ Get the latest news /