Bengkulu : Memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKB) 2025, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggelar serangkaian kegiatan edukatif untuk membangun budaya sadar bencana di masyarakat.
Mengusung tema nasional “Siap untuk Selamat – Muhammadiyah Tangguh Bencana,” kegiatan ini menyasar kelompok rentan seperti anak-anak, siswa difabel, dan warga sekolah dasar. Kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif bersama UKM Tanggap Bencana Kiai Soedjak Universitas Muhammadiyah Bengkulu, LHPB PWNA Bengkulu, serta relawan dan mitra komunitas.
Ketua MDMC Bengkulu, Donni Fahlepi, mengatakan sebanyak 50 anak usia 5–16 tahun mendapat edukasi kebencanaan meliputi pengenalan jenis bencana, cara penyelamatan diri, hingga permainan interaktif. Kegiatan ini bertujuan menanamkan kesadaran sejak dini dengan pendekatan ramah anak.
Untuk siswa berkebutuhan khusus, sebanyak 60 peserta dan 20 guru/staf mengikuti simulasi evakuasi gempa bumi dengan metode inklusif. Kegiatan ini didukung oleh MDMC Bengkulu, UKM TB Kiai Soedjak, dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
Sementara itu, 42 siswa dan 8 guru sekolah dasar mengikuti edukasi dasar tentang gempa bumi dan latihan evakuasi. Mereka menunjukkan respons cepat menuju titik kumpul aman, memperkuat literasi bencana di lingkungan sekolah.
Donni menegaskan pentingnya kesiapsiagaan sebagai tanggung jawab bersama. Dengan membekali anak-anak dan warga sekolah dengan pengetahuan dan latihan, sama dengan sedang mempersiapkan generasi tangguh dalam menghadapi bencana.
Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah Bengkulu dalam memperkuat kapasitas masyarakat melalui pendidikan kebencanaan yang inklusif, menyeluruh, dan berkelanjutan.