Masalah Gigi Masih Tinggi, Hanya 11 Persen Warga Cari Pengobatan

7

Jakarta – Kesehatan gigi dan mulut masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat, 57 persen penduduk usia di atas tiga tahun mengalami masalah gigi, namun hanya 11,2 persen atau sekitar 3 juta orang yang mencari pengobatan.

Direktur Penyakit Tidak Menular (PTM) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan banyak masyarakat yang memilih mengonsumsi obat pereda nyeri saat sakit gigi tanpa melanjutkan pengobatan.

“Padahal masalah giginya tidak selesai dengan cara itu,” jelas Nadia, dikutip InfoPublik, Minggu (14/9/2025).

Menurutnya, kasus karies, gigi berlubang, gigi tanggal, hingga radang gusi masih mendominasi. Rendahnya literasi kesehatan gigi memperburuk situasi. Mayoritas masyarakat juga menyikat gigi di waktu yang kurang tepat, yakni pagi saat mandi dan malam sebelum tidur. Anjuran yang benar adalah setelah makan.

“Selain itu, cara menyikat gigi sering hanya sekitar satu menit, padahal terlalu singkat untuk efektif. Kesehatan gigi yang buruk bisa berdampak pada organ vital, termasuk jantung. Pada ibu hamil, infeksi gigi bahkan bisa membahayakan janin,” ujar Nadia.

Baca Juga:  Pemprov Bengkulu Mantapkan Persiapan Kirab dan Pembagian Bendera Merah Putih

Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Usman Sumantri, menilai momentum peringatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Indonesia hebat dimulai dari menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pencegahan jauh lebih murah dan lebih mudah dibandingkan pengobatan,” katanya.

Usman menyebut, hanya sebagian kecil masyarakat yang rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. Dari seluruh penduduk yang mengalami masalah gigi dan mulut, hanya sekitar 10 persen yang melakukan pemeriksaan teratur. Bahkan, hanya 2,8 persen yang menyikat gigi dengan benar pada waktu yang dianjurkan.

Ia menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan media sangat diperlukan untuk memperkuat edukasi publik.

“Pemerintah sudah memberikan perhatian melalui program pemeriksaan kesehatan gratis yang juga mencakup layanan gigi. Ke depan, upaya promotif dan preventif perlu diperkuat,” ujarnya.

\ Get the latest news /