Bengkulu – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu menggelar literasi media dan digital di SD Negeri 12 Kota Bengkulu, Jalan S Prapto, Senin (8/9/2025). Kegiatan ini bertujuan menanamkan sikap kritis kepada generasi alpha dalam menyikapi tayangan televisi maupun konten digital.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan melibatkan siswa kelas 5 dan 6. Mereka diajak berdiskusi mengenai tayangan favorit seperti kartun, animasi, dan program anak. Dari hasil diskusi, siswa mampu menilai sisi positif seperti menghargai perbedaan dan menghormati orang tua, serta sisi negatif seperti meniru adegan berisiko.
“Mayoritas hampir semua siswa masih menonton televisi. Literasi ini penting agar anak-anak tidak hanya menonton, tetapi juga memahami isi tayangan. Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam mendampingi anak saat mengakses televisi maupun media digital,” kata Ketua KPID Bengkulu, Fonika Thoyib.
Selain televisi, siswa juga membahas kebiasaan mendengarkan musik lewat radio dan penggunaan media sosial. Banyak yang menilai media sosial lebih berisiko karena bisa membuat lupa waktu, mengganggu belajar, hingga mengurangi interaksi keluarga.
KPID turut mengingatkan bahaya lain di dunia digital, seperti cyberbullying, pornografi, judi online, penipuan, hingga akun palsu.
“Kami ingin anak-anak lebih kritis memilih tontonan dan bijak menggunakan media sosial. KPID akan terus mendorong literasi ke sekolah, kampus, instansi, hingga masyarakat luas,” pungkas Fonika.