Kesetaraan Gender dalam Program KB Masih Rendah, Penyuluh Didorong Jadi Agen Perubahan

3

Bengkulu – Kesetaraan gender dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia masih menghadapi tantangan. Hingga kini, tanggung jawab terhadap program KB masih lebih banyak dibebankan kepada perempuan, sementara partisipasi laki-laki, khususnya dalam penggunaan alat kontrasepsi, masih tergolong rendah.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, Fitriyansyah, S.STP., M.M., saat menghadiri pengukuhan pengurus Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Cabang Bengkulu Utara di Kantor Bupati, Rabu (30/4).

“KB bukan semata menjadi tanggung jawab perempuan. Peran aktif laki-laki sangat menentukan keberhasilan program KB dan kesehatan reproduksi keluarga,” tegas Fitriyansyah. Ia menambahkan, IPeKB memiliki peran strategis dalam mendorong kesetaraan gender dan memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga.

Fitriyansyah juga menekankan pentingnya peran penyuluh sebagai ujung tombak program KB. “Penyuluh harus mampu memberikan edukasi, membina, serta mendampingi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam mewujudkan keluarga berkualitas. Mereka juga berperan penting dalam penurunan angka stunting melalui penguatan Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING),” ujarnya.

Baca Juga:  Sekda Bengkulu Utara Minta ASN Tak Tambah Libur Idul Fitri

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari, S.H., M.H., turut mensosialisasikan Program GENTING. Ia mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong menyukseskan program tersebut demi mewujudkan generasi emas Indonesia.

“Program ini adalah tanggung jawab kita bersama. Saya berharap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan IPeKB dapat berkolaborasi secara aktif. Di tengah tantangan demografi dan dinamika sosial saat ini, peran penyuluh menjadi sangat vital,” kata Zamhari.

Ia menutup sambutannya dengan pesan agar penyuluh tidak hanya menjadi penyampai informasi, melainkan juga agen perubahan yang mampu mendorong pola pikir maju tentang perencanaan keluarga, kesehatan reproduksi, hingga pola pengasuhan anak yang lebih baik. (Irs)

\ Get the latest news /