Jakarta — Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) resmi menjalin kolaborasi untuk memperluas cakupan Sekolah Rakyat dengan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Kemenaker di seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, 100 titik pertama sudah tuntas mulai dari rekrutmen siswa, guru, hingga tenaga kependidikan. Sekarang, kita bersiap menambah 100 titik lagi tahun ini,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat berkunjung ke Kantor Kemenaker di Jakarta, Jumat (20/6).
Gus Ipul menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk memastikan Sekolah Rakyat bisa menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu secara lebih luas.
Sebanyak 41 BLK milik Kemenaker akan dioptimalkan sebagai lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat, dengan dukungan kurikulum keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Harapan kita, lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga memiliki keterampilan praktis yang siap pakai di dunia kerja,” jelas Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyebut kesiapan infrastruktur dan fasilitas di lokasi-lokasi baru Sekolah Rakyat akan dinilai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna memastikan kelayakan sarana yang akan digunakan.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan komitmen penuh Kemenaker dalam mendukung pengembangan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari program strategis pemerintah.
“Ini program strategis dari Presiden Prabowo, dan kami siap mendukung sepenuhnya dengan seluruh potensi balai dan keahlian yang kami miliki,” ujar Yassierli.
Melalui kolaborasi ini, pemerintah menargetkan perluasan jangkauan Sekolah Rakyat secara efisien, tepat sasaran, dan berbasis pemanfaatan fasilitas pelatihan yang telah ada di berbagai daerah.
Program Sekolah Rakyat sendiri diharapkan menjadi solusi pendidikan alternatif yang inklusif dan produktif, terutama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, dengan kombinasi kurikulum akademik dan keterampilan vokasional yang relevan.