Kampung Seni Tegal Suguhkan Pentas Awak Abang di Jakarta

27
Kampung Seni Tegal bawakan Lakon Awak Abang karya dan sutradara Seful Mu’min di Indraja Fest Vol 3 di Black Box Indraja Jakarta Barat (8/2).
Kampung Seni Tegal bawakan Lakon Awak Abang karya dan sutradara Seful Mu’min di Indraja Fest Vol 3 di Black Box Indraja Jakarta Barat (8/2).

Jakarta – Kampung Seni Tegal bawakan Lakon Awak Abang karya dan sutradara Seful Mu’min di Indraja Fest Vol 3 di Black Box Indraja Jakarta Barat (8/2). Dalam pertunjukan teater Awak Abang tersebut bercerita terntang tentang manusia dari alam ruh, rahim, dunia dan kematian (akhirat) dengan penggunaan Bahasa Tegal dan Bahasa Indoesia.

“Setiap manusia adalah Awak Abang, tubuh yang kosong sejak lahir, ia di isi oleh pandangan, lingkungan, suara,bunyi dan aturan-aturan. Jika Awak Abang ini terisi dengan hal baik maka kebaikanlah yang akan menjelma, namun jika Awak Abang ini terisi oleh hal buruk, maka hal buruk itu akan menghuni tubuh itu. Setiap manusia membawa tubuhnya sendiri, membentuk tubuhnya sendiri. Dan setiap manusia bebas memilih jalan kehidupannya, namun setiap manusia harus ingat asal muasalnya,’’ tutur Seful atau biasa dikenal Legok SM.

Seful menjelaskan bawha konsep penyutradaraan yang dihadirkan menitikberatkan pada pengembangan dari ide gagasan sutradara yakni megenai respon para aktor terhadap ruang dan suara.

Baca Juga:  Sambut KemenEkraf di Cikeas Art Gallery, SBY Jelaskan Karya Lukisan hingga Novel

“Aktor mencoba menawarkan ide kreatifnya dalam bentuk gerak dan suara yang dibatasi pada sebuah ruang dalam bentuk persegi berukuran 4×4 meter. Sutradara menawarkan kepada aktor untuk mencari kemungkinan-kemungkinan yang dapat diterapkan setiap adegan,’’ tambah Seful.

Terkait dengan konsep pertunjukan, Seful sekaligus sutradara menyampaikan bahwa dengan menghadirkan panggung tengah (bukan panggung utama) yang berukurann 4×4 meter berbentuk kubus.

“Semua aktor bermain didalam kubus berukuran 4×4 meter, dimana kubus tersebut terbuat dari kertas koran. Untuk penonton dibuat melingkar atau mengikuti ukuran kubus tersebut. Kubus tersebut diberi lubang berukuran mata penonton, atau mata kamera untuk penonton menyaksikan pertunjukan yang dipentaskan. Jadi bisa dikatakan bahwa penonton menyaksikan pertunjukannya dengan cara mengintip di lubang-lubang kubus yang telah disediakan setiap sisinya,’’ujar Seful.

Seful juga mengutarakan bahwa konsep pertunjukan Awak Abang itu tidak menggunakan lampu seperti biasanya pertunjukan teater pada umumnya, penerangan atau tata cahaya menghadirkan sentir (lampu api kecil) yang tergantung di 9 titik didalam kubus.

“Menurut saya, mungkin ini menjadi hal lain baik dari sisi tata cahaya dalam pertunjukan teater yang hanya mengandalkan cahaya sentir, sekaligus dengan adanya penonton yang menyaksikan dengan cara mengintip di lubang merupakan tawaran baru agar antrara penonton dengan actor lebih dekat dan penonton akan fokus dalam hal pandangannya dalam menyaksikan setiap adegan, tanpa terpengaruh dari penonton lain disampingnya,” kata dia.

Baca Juga:  Presiden Prabowo: Ketahanan Pangan Butuh Kerja Nyata di Lapangan

“Biasanya kalau nonton teater kita kan terganggu denggan penonton lain yang sibuk sendiri, bermain HP, ataupun ngbrol. Lah dengan pertunjukan ini, penonton akan fokus menonton melalui lubang-lubang Koran yang terlah disediakan bahkan ada pula penonton yang melubangi sendiri karena lubangnya terlalu kecil. Ini menjadi menarik menurut saya,’’ ujar Seful.

Pementasan Tersebut merupakan salah satu bagian rangkaian Indraja Fest Vol 3 2025 yang di gelar oleh Ikatan Drama Jakarta Barat dari tanggal 24 Januari hingga 8 Februari 2025 dengan menampilkan 15 kelopok teater Jakarta dan luar Jakarta. Untuk tim produksi Kampung Seni Tegal diantaranya, Sutradara dan Naskah Legok SM/Seful Mu’min. Aktor : Hendra Pedaksa, Bakhtiar, Seful, Artistik Jenar Candria, Lehman.

Rilis : Wah/min

\ Get the latest news /