Bengkulu – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan meresmikan Rumah Aspirasi di Balai Raya Semarak, Sabtu malam (14/6). Program ini dibuka sebagai wadah bagi masyarakat menyampaikan ide, keluhan, dan masukan langsung kepada pemerintah.
“Kita ingin mencari solusi, bukan mencari siapa yang salah,” kata Helmi dalam sambutannya.
Rumah Aspirasi akan digelar setiap malam Minggu dan membahas isu-isu penting Bengkulu, mulai dari anggaran, lingkungan, hingga investasi. Diskusi akan menghadirkan pejabat terkait, termasuk perwakilan DPRD, OPD, dan aparat penegak hukum.
Dalam peluncuran perdana, topik yang dibahas adalah APBD. Helmi menekankan pentingnya keterbukaan anggaran. Menurutnya, APBD adalah milik rakyat dan harus bisa diakses dan dipahami masyarakat.
“Jalan mana yang dibangun, berapa biayanya, siapa pelaksananya — semua harus jelas,” tegasnya.
Mahasiswa turut menyampaikan aspirasi soal tambang, konflik lahan, dan wacana menjadikan Bengkulu sebagai provinsi konservasi. Helmi menyatakan pekan depan akan digelar diskusi lanjutan bersama BPN, Kementerian LHK, dan instansi terkait lainnya.
Gubernur juga menyinggung soal pencegahan korupsi. Ia mengaku pernah diminta KPK menjelaskan strategi mencegah korupsi di daerah.
“Kuncinya satu: jangan gelap. Semua proses harus terang — dari perencanaan sampai pelaksanaan. Libatkan masyarakat dan media,” ujarnya.
Helmi juga memastikan informasi soal investasi akan dibuka ke publik, agar bisa dikawal bersama.
“Siapa investornya, berapa nilainya, dan untuk apa. Semua harus transparan,” tutupnya.
Acara ini dihadiri mahasiswa, tokoh masyarakat, dan unsur Forkopimda. Diskusi berlangsung terbuka hingga malam hari.
＼ Get the latest news ／
