Gerindra dan PDIP Makin Mesra, Geng Solo Tertekan

4

Jakarta — Partai Gerindra dan PDIP semakin menunjukkan kemesraan politiknya. Hal ini terlihat dari sejumlah momen kebersamaan, termasuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu dan kembali diperkuat saat peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025.

Tak berhenti di situ, kunjungan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri semakin menegaskan sinyal koalisi strategis antara kedua partai besar tersebut.

Direktur Eksekutif Puspolindo, Zulhefi, menyebutkan bahwa rangkaian pertemuan ini bukan sekadar simbolik, tetapi bagian dari langkah konsolidasi politik yang lebih besar. “Gerindra ingin memastikan pemerintahan Prabowo berjalan dengan dukungan politik yang solid, termasuk dari PDIP. Bagi Gerindra, merangkul PDIP adalah cara memperkuat stabilitas politik dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujar Zulhefi.

Namun, Zulhefi menilai bahwa langkah PDIP merapat ke pemerintahan bukan hanya soal stabilitas nasional. “PDIP sebagai pemenang pemilu tentu tak mau hanya jadi penonton selama lima tahun. Bergabungnya mereka ke pemerintahan menjadi peluang untuk memperkuat jaringan politik di daerah dan memperoleh ‘kue kekuasaan’,” tambahnya.

Baca Juga:  10 Kada Bengkulu Dilantik: Senator Destita Sampaikan Selamat, Siap Kolaborasi Majukan Bengkulu

Lebih jauh, Zulhefi menyoroti adanya motif tersembunyi dalam manuver PDIP. “Bergabungnya PDIP ke pemerintahan juga menjadi momentum untuk menyingkirkan Jokowi dan Geng Solo yang masih punya pengaruh kuat. PDIP menyimpan kekecewaan mendalam terhadap Jokowi dan Gibran setelah Pilpres 2024,” katanya.

Sebaliknya, Gerindra dinilai memanfaatkan peluang ini untuk melemahkan kekuatan Jokowi dan Gibran menjelang Pilpres 2029. “Gibran adalah rival potensial Prabowo. Koalisi Gerindra-PDIP bisa jadi langkah strategis untuk mengurangi pengaruh Geng Solo,” pungkas Zulhefi.

\ Get the latest news /