Bengkulu – Seorang wanita asal Kota Bengkulu berhasil kabur setelah terjebak menjadi pemandu lagu (LC) di sebuah diskotik. Awalnya, ia ditipu oleh tawaran lowongan kerja yang ternyata palsu.
Korban, seorang ibu rumah tangga berusia 24 tahun dan memiliki dua anak, mendapat informasi lowongan kerja melalui grup Facebook. Ia dijanjikan pekerjaan sebagai admin di kota besar dengan gaji hingga Rp 10 juta. Tergiur, ia setuju untuk bertemu dengan perekrut di Pantai Panjang.
“Saya diajak bertemu di Pantai Panjang dan dijanjikan kerja sebagai admin. Kami pun berangkat dengan mobil yang sudah disiapkan,” ungkapnya.
Namun setibanya di lokasi, korban terkejut karena pekerjaan admin itu tidak pernah ada. Ia malah dibawa ke sebuah diskotik dan dipaksa melayani tamu dengan mengenakan pakaian seksi.
“Saya disuruh berganti pakaian seksi dan melayani tamu seperti wanita lain di sana. Saya syok dan mencari alasan agar tak sampai melayani nafsu tamu,” tuturnya.
Saat seorang tamu asal Cina memesan dirinya, korban berdalih sedang menstruasi. Petugas diskotik tak percaya dan memeriksanya. Demi meyakinkan, korban mengoleskan lipstik merah di area sensitifnya agar tampak sedang haid.
Korban ditahan di sebuah mess selama hampir sebulan. Ponselnya disita dan ia selalu diawasi petugas.
Suatu hari, korban melihat Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Dr. Sahat Marulitua Situmorang, yang kebetulan sedang kunjungan kerja. Korban berhasil bertemu Kadis dan diarahkan untuk kabur, meski awalnya ragu karena diancam.
“Saya diancam harus bayar Rp 8 juta untuk biaya yang katanya sudah dikeluarkan mereka. Kalau mau pergi, saya diminta Rp 50 juta,” ujarnya.
Akhirnya, saat ada kesempatan subuh, korban nekat melompat dari jendela mess karena pintu dikunci dari luar.
“Saya melompat jendela dan melihat mobil berplat BD. Saya numpang sampai ke Bengkulu,” katanya.
Setelah dua hari di Bengkulu, korban menemui Kadis Sosial Kota Bengkulu dan menceritakan semua kejadian secara lengkap. Kasus ini kini ditangani pihak berwenang.