Disnakeswan Bengkulu Imbau Waspada Peredaran Daging Sapi Tiren

40
Kepal Disnakeswan Syarkawi.

Bengkulu – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap kemungkinan beredarnya daging sapi tiren, yakni daging dari hewan yang mati sebelum disembelih, terutama akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Disnakeswan Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, MT, pada Kamis (13/2/2025), menegaskan bahwa daging tiren sangat tidak layak dikonsumsi karena rentan terkontaminasi bakteri dan penyakit.

“Kita himbau kepada masyarakat untuk waspada apabila ada pemanfaatan bangkai sapi yang mati. Daging seperti ini harus diwaspadai karena bisa membahayakan kesehatan,” kata Syarkawi.

Daging tiren biasanya mengalami pembusukan sehingga mengandung banyak bakteri berbahaya. Konsumsi daging ini dapat meningkatkan risiko penyakit bagi manusia. Selain daging sapi, daging ayam tiren juga memiliki risiko serupa jika sudah terpapar penyakit sebelum mati.

Untuk mengenali daging tiren, masyarakat perlu memperhatikan beberapa ciri khas, seperti bau menyengat, tekstur lebih lembek dan berlendir, serta warna yang tidak segar, cenderung kehitaman atau pucat.

“Secara umum, daging yang tidak layak konsumsi itu sudah mengalami pembusukan, berbau busuk, teksturnya lembek, dan warnanya tidak segar,” jelas Syarkawi.

Baca Juga:  Kemensos-Kemenaker Kolaborasi Perluas Sekolah Rakyat, Gunakan Fasilitas BLK dan UPTD

Disnakeswan juga mengimbau agar peternak tidak menjual bangkai ternak yang mati akibat PMK. Masyarakat diharapkan lebih selektif dalam membeli daging dan menghindari daging dengan ciri-ciri mencurigakan.

“Kami mengingatkan peternak agar tidak menjual bangkai sapi yang mati. Masyarakat juga harus lebih bijak dalam memilih daging dan mengenali ciri-ciri daging yang layak konsumsi,” tutup Syarkawi. (Redaksi)

\ Get the latest news /