Bengkulu – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bengkulu menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) bertempat di Aula Rafflesia. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pentahelix, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD), pelaku usaha, akademisi, organisasi masyarakat, media cetak dan elektronik, serta kelompok rentan seperti MMI dan SLBN 3 Kota Bengkulu.
Forum ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Joni Haryadi dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan Mustari Tarti, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Bengkulu. Tujuan utama forum adalah mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya dalam pengawasan terhadap peredaran obat dan makanan.
Kepala BPOM di Bengkulu, Yogi Abaso, dalam sambutannya memaparkan sejumlah inovasi pelayanan publik yang telah dikembangkan, seperti layanan Suling Bambu untuk pengujian sampel narkoba, layanan sertifikasi, hingga Ruang Tamu Virtual sebagai wadah informasi dan pengaduan terkait produk obat dan makanan.
Sementara itu, Mustari Tarti menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan pelayanan publik yang prima dan transparan. Ia juga mengajak para peserta forum untuk aktif memberikan masukan dan kritik konstruktif demi perbaikan layanan publik di Bengkulu.
Sebagai wujud nyata komitmen terhadap perbaikan layanan, forum ini turut membuka sesi konsultasi publik langsung. Masyarakat diberikan kesempatan menyampaikan keluhan, saran, serta harapan terkait pelayanan yang mereka terima dari BPOM maupun instansi terkait lainnya.
Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, Forum Konsultasi Publik ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pengawasan dan pelayanan publik yang responsif, transparan, dan berorientasi pada perlindungan kesehatan masyarakat.