Begini Meriahnya para Siswa Menyantap MBG Dapur Sekolah SDN 01 Menteng

10

Jakarta – Program unggulan Presiden Prabowo, Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berbenah mencari pelayanan terbaik. Pada Kamis, 11 September 2025 telah dilakukan uji coba MBG berbasis pada Dapur Sekolah, di SDN 01 Menteng Jakarta Pusat.

Menurut Irawan, S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SD N 01, Menteng, Jakarta Pusat, bahwa pelaksanaan Makan Bergizi Gratis dengan konsep Dapur Sekolah yang telah dilaksanakan di sekolahnya beberapa hari lalu, tidak mengganggu proses belajar mengajar. Para siswa menyantap makanan dengan begitu lahap.

Hal ini diungkapkan Irawan mengomentari terkait banyaknya kekhawatiran seandainya konsep Dapur Sekolah untuk MBG diterapkan maka secara otomatis guru akan direpotkan dengan berbagai persoalan, sehingga proses belajar mengajar akan terganggu.

Namun semua itu dibantah Irawan, selaku penanggungjawab di sekolah tersebut bahwa pihaknya telah berhasil melaksanakan uji coba Makan Bergizi Gratis dengan konsep Dapur Sekolah, pada Kamis (11/09/2025) lalu.

Lebih jauh, Irawan menjelaskan bahwa proses MBG yang telah dilakukan dengan sistem prasmanan, dimana pihaknya menyediakan tiga meja, dan para siswa antri untuk mengambil makanan sesuai kelasnya masing-masing dengan didampingi oleh guru pendamping berjalan dengan sangat baik.

Baca Juga:  Bakteri Ditemukan pada Bakso MBG dalam Kasus Ratusan Pelajar dan Guru Keracunan di Lebong

Dengan sistem prasmanan pihak sekolah merasakan lebih efektif, untuk melayani 384 siswa ditambah guru, karyawan dan yang lainnya.

“Anggaplah total ada 400 porsi yang kami siapkan, hanya butuh waktu sekitar 1 jam 20 menit, proses pembagian MBG untuk para siswa selesai, “ jelas Irawan.

Sementara untuk tim yang memasak, SDN 01 Menteng, melibatkan pengelola dan petugas kantin sekolah, hal ini menurut Irawan pengelola dan petugas kantin, mereka sudah ahlinya dalam hal memasak. Sementara komite sekolah dan orang tua yang dilibatkan, mereka membantu pada proses penyiapan bahan yang akan dimasak dan pengemasan setelah makanan selesai dimasak.

Semetara untuk para guru dilibatkan sebagai panitia, hanya sebatas mendapingi para siswa, memastikan para siswa antri dengan tertib pada saat mengambil makanan.

“Perlu diketahui bahwa pembagian makanan dilakukan pada saat jam istrirahat, dengan durasi waktu maksimal 1 jam, sama sekali tidak mengganggu proses belajar menajar. Jadi tidak benar, kalau ada anggapan bahwa MBG dengan konsep Dapur Sekolah, akan mengganggu proses belajar,” ungkap Irawan.

Baca Juga:  Penerapan MBG Dapur Sekolah, Para Siswa Tertib Antri dan Cuci Tempat Makan Sendiri

Uji coba Dapur Sekolah ini dilakukan sebagai upaya untuk mencari solusi atas persoalan MBG yang muncul, seperti makanan basi dan beracun. Dapur sekolah mampu menyajikan makanan lebih cepat dan hangat sehingga potensi basi dan keracunan sangat minim. (*)

\ Get the latest news /