Bengkulu – Humas Basarnas Bengkulu, Mega Mayslva, menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan informasi yang sempat beredar di sejumlah media terkait insiden KMP Pulo Tello pada Rabu, 14 Mei 2025.
Menurutnya, penyebutan kapal kandas dalam pemberitaan tidak sesuai fakta di lapangan dan menimbulkan keberatan dari pihak ASDP.
“Kami mohon maaf dan mengimbau rekan-rekan media untuk tidak menggunakan istilah ‘kandas’. Kapal tidak mengalami kendala teknis, hanya berhenti sementara karena alur Pelabuhan Pulau Baai mengalami pendangkalan,” tegas Mega.
Perwakilan ASDP Bengkulu, Rahmat Riki Nasution, juga menegaskan bahwa KMP Pulo Tello tidak kandas, melainkan lego jangkar di dekat alur pelabuhan karena tidak bisa melintas.
“Kapal berhenti karena alur masuk pelabuhan dangkal. Untuk menjaga keselamatan penumpang, proses langsir dilakukan menggunakan kapal nelayan dan dibantu oleh Basarnas,” jelas Rahmat.
Sebelumnya, Basarnas Bengkulu menerima laporan pada pukul 11.45 WIB bahwa kapal Pulo Tello, yang berlayar dari Pulau Enggano ke Bengkulu, membutuhkan bantuan evakuasi karena tidak dapat merapat ke dermaga.
Sebanyak 85 penumpang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat oleh Tim SAR gabungan dan langsung dibawa ke Dermaga Pulau Baai.
“Ini bukan kondisi darurat kapal, hanya upaya percepatan evakuasi karena faktor alam. Operasi berjalan lancar, semua penumpang selamat,” tambah Mega.