Andy Suhary Desak Pemerintah Atasi Anjloknya Harga TBS Sawit

12
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Mukomuko, Andy Suhary.

Mukomuko – Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari daerah pemilihan Mukomuko, Andy Suhary, SE, M.Pd, mendesak pemerintah segera turun tangan mengatasi anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang semakin memberatkan petani, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Politisi PKS ini menegaskan pemerintah harus serius dalam memperjuangkan kesejahteraan petani sawit yang kini mengalami tekanan ekonomi berat.

“Petani terus menjerit akibat harga TBS yang anjlok, apalagi menjelang Lebaran. Kita harus bertanya, di mana peran pemerintah dalam memperjuangkan ekonomi rakyat?” tegas Andy Suhary.

Ia menekankan, program bantuan rakyat tidak boleh sekadar slogan, tetapi harus berdampak nyata. Andy juga meminta pemerintah turun langsung ke lapangan untuk mengecek pabrik-pabrik dan mencari tahu penyebab turunnya harga TBS, padahal harga minyak sawit mentah (CPO) relatif stabil.

Keluhan serupa disampaikan Alfian, petani sawit asal Kabupaten Mukomuko. Ia mengungkapkan harga TBS terus turun hingga menyentuh Rp50.000 per ton, sementara harga kebutuhan pokok justru meroket.

“Kami berharap persoalan ini sampai ke telinga Pak Gubernur. Masa menjelang Lebaran, harga TBS malah turun, sedangkan harga kebutuhan pokok dan upah pekerja naik,” keluh Alfian.

Baca Juga:  BPKH RI Sosialisasikan Pengelolaan Keuangan Haji di Provinsi Bengkulu

Masyarakat menduga ada permainan antara pabrik dan pihak tertentu yang memanfaatkan kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran, sehingga petani terpaksa menjual sawit dengan harga murah.

Andy Suhary mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret agar petani tidak semakin terpuruk. Menurutnya, kebijakan yang berpihak pada rakyat sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan petani di tengah situasi ekonomi yang kian sulit. (Redaksi)

\ Get the latest news /