Sari Yuliati : Integritas dan Independensi Lembaga Hukum Harga Mati

4

Bengkulu – Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Sari Yuliati menegaskan integritas dan independensi lembaga hukum adalah harga mati dalam membangun kepercayaan publik. Hal tersebut disampaikan Sari saat memimpin kunjungan kerja reses Komisi III DPR RI ke Provinsi Bengkulu, pada Rabu (28/5/2025).

Saat bertemu Kapolda Bengkulu, Kajati Bengkulu, dan Kepala BNNP Bengkulu, Sari menyampaikan kekhawatirannya atas maraknya kejahatan yang merugikan rakyat, seperti mafia tanah, peredaran narkotika, dan korupsi di level daerah.

“Penegakan hukum tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan apa pun. Hukum harus berpihak pada keadilan, bukan pada kekuasaan. Ini pesan tegas yang kami bawa dalam kunjungan kerja kali ini,” ujar Sari dalam keterangan tertulis, Kamis (29/5/2025).

Sari menilai dalam konteks visi besar Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo, penegakan hukum harus menjadi alat pemberdayaan, bukan penindasan. Oleh sebab itu, reformasi struktural dan transformasi digital lembaga hukum menjadi sebuah keniscayaan.

“Kita harus berani mengubah cara kerja. Kita tidak bisa lagi melawan kejahatan modern dengan sistem lama. Komisi III mendesak agar seluruh institusi penegak hukum mulai berbenah secara menyeluruh,” jelasnya.

Baca Juga:  Dorong Kesejahteraan, Tiga Kampung Nelayan Termasuk Enggano Dapat Kucuran Rp75 Miliar dari KKP

Lebih lanjut, Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini menekankan kunjungan ini bukan sekadar formalitas. Adapun kunjungan ini menjadi forum strategis untuk menyerap laporan riil, mengidentifikasi kebutuhan mendesak, serta mendengarkan kendala teknis maupun politis yang dihadapi mitra kerja.

“Kami ingin mitra kerja di daerah menyampaikan dengan terbuka apa yang dibutuhkan. Komisi III siap memperjuangkannya, baik dalam legislasi, anggaran, maupun koordinasi lintas sektor,” pungkas Sari.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPR RI Martin Tumbelaka menekankan pentingnya menjaga sinergitas dan kekompakan antar aparat penegak hukum dalam rangka mendukung tercapainya sistem hukum yang adil dan profesional.

Martin menegaskan bahwa kolaborasi antara Kejaksaan, Kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) merupakan kunci utama dalam mewujudkan penegakan hukum yang berpihak kepada keadilan dan kepentingan masyarakat.

“Untuk seluruh mitra, jangan sampai sinergitas ini terganggu. Kekompakan antara teman-teman, baik dari Kejaksaan, Kepolisian, maupun BNN, harus terus dijaga. Kami hanya perlu mengingatkan untuk terus menjaga soliditas dan profesionalisme dalam bekerja, khususnya dalam sinergi antar penegak hukum,” ujar Martin, dalam keterangan persnya.

Baca Juga:  Pemprov Jalin Kerjasama dengan PT GIF Bangun Infrastruktur Bengkulu

Politisi Fraksi P-Gerindra ini juga menambahkan bahwa upaya penguatan sinergitas ini sejalan dengan visi besar dalam Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil, profesional, dan berpihak pada rakyat.

“Ini merupakan bagian dari poin Asta Cita-nya Pak Prabowo yang harus betul-betul kita jaga, supaya penegakan hukum terus berjalan seadil-adilnya untuk masyarakat. Ini penting untuk menjadi catatan bagi para mitra kerja kami,” pungkas Legislator Dapil Sulut tersebut.

\ Get the latest news /