Penertiban Pantai Panjang Diwarnai Protes Pedagang

16

Bengkulu – Penertiban dan pembersihan kawasan wisata Pantai Panjang oleh Satpol PP Kota Bengkulu bersama sejumlah OPD, Rabu (28/5/2025), sempat diwarnai kericuhan. Seorang pedagang perempuan mencoba menghalangi saat pondok miliknya dibongkar petugas.

Kejadian memanas saat seorang pria berbaju kaos merah, diduga anak dari pedagang tersebut, mendatangi lokasi dan mengancam petugas serta membentak tim Media Center Dinas Kominfo yang sedang mendokumentasikan kegiatan.

“Woi kau jangan merekam-merekam mak aku, matikan! Kalau idak tu cak mano kendak kau kini,” bentaknya sambil mendekat.

Tak berhenti di situ, pria tersebut juga menghampiri petugas Satpol PP dan melontarkan makian. Ia menuding pembongkaran pondok akan berdampak pada penghidupan ibunya. “Mano Yulizar (Kasat), tandoi mungko aku. Kalau terjadi apo-apo kek mak aku kelak… awas,” ujarnya dengan nada tinggi.

Meski demikian, petugas tetap tenang dan tidak terpancing. Mereka melanjutkan tugas pembongkaran pondok secara tertib. Pria tersebut akhirnya membawa ibunya pergi dari lokasi sambil berteriak keras dari kejauhan, “Dak tu cak iko bae kito perang sekalian!”

Baca Juga:  Pemprov Bengkulu Dukung Penguatan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

Namun, situasi tetap terkendali. Petugas terus melaksanakan penertiban. Puluhan pondok pedagang berhasil dibongkar, dan materialnya langsung diangkut ke atas truk.

Asisten II Pemkot Bengkulu, Sehmi, M.Pd, yang memimpin langsung kegiatan ini, menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pendekatan secara persuasif kepada pedagang. Bahkan telah dilakukan tiga kali pemberitahuan sebelumnya.

“Jadi hari ini kita mulai membersihkannya sesuai dengan prosedur,” ujar Sehmi di lokasi sambil ikut membantu pengangkutan kayu dari pondok yang dibongkar.

Penataan kawasan Pantai Panjang ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bengkulu untuk menertibkan area wisata agar lebih nyaman dan tertata bagi pengunjung.

\ Get the latest news /