Bengkulu – Pemerintah pusat bersama Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil langkah kolaboratif yang melibatkan peran dunia usaha dalam mempercepat transisi penanganan darurat menuju pemulihan secara paralel pascagempa M 6.3 yang terjadi pada Jumat (23/5) dini hari.
Hal itu dibahas dalam rapat koordinasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama lintas forkompimda Provinsi Bengkulu yang juga dihadiri perwakilan dunia usaha di Kantor Gubernur Bengkulu, Sabtu (24/5).
Deputi Bidang Sistem dan Strategi (Deputi 1) BNPB, Raditya Jati, yang mewakili Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M.,mengapresiasi semangat inisiatif tersebut. Dia optimis bahwa sinergitas antara pemerintah bersama komponen lainnya dapat segera meringankan nestapa warga terdampak gempabumi.
Raditya mengatakan bahwa upaya tersebut sekaligus menjadi harapan Kepala BNPB yang tentunya juga menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan penanganan darurat masyarakat terdampak dan pemulihannya dapat dilakukan dengan baik.
Sejalan dengan Deputi 1, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan juga menyambut baik dukungan dari dunia usaha untuk memberikan kembali kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat terdampak. Melalui kolaborasi yang terstruktur dan terkoordinir dengan baik niscaya akan mempercepat pemulihan.
Di sisi lain, Gubernur juga mengapresiasi bentuk pendampingan dan dukungan BNPB atas musibah yang menimpa sebagian warganya. Melalui kepemimpinannya, Gubernur berkomitmen tidak akan membiarkan masyarakatnya merasa sendiri dalam menghadapi bencana gempabumi.
Gubernur meminta kepada warganya untuk melapor segala kerusakan maupun hal lain yang menjadi bagian dari dampak gempabumi agar pemerintah segera memberikan dukungan.
Sebagaimana menurut perkembangan laporan situasi di lapangan per Sabtu (24/5), bencana gempabumi M 6.3 yang melanda sebagian wilayah Bengkulu telah berdampak kepada 792 jiwa dan 198 rumah di Kota Bengkulu, termasuk 2 tempat ibadah, 2 kantor camat dan 2 sekolah, sehingga total kerusakan bangunan mencapai 206 unit. Selain Kota Bengkulu, gempabumi juga menyebabkan 49 unit rumah dan 4 gedung sekolah rusak di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sebagai bentuk kepedulian dan respon cepat terhadap dampak kerusakan dan kemalangan masyarakat, pemerintah daerah Provinsi Bengkulu menggandeng sejumlah dunia usaha seperti dari Asosiasi Himpera, Forum CSR Bengkulu, CSR Bank Bengkulu dan lainnya untuk membantu tanggap darurat hingga pemulihan.
Dari total kerusakan rumah dalam kategori rusak sedang yang berjumlah 99 unit, forum CSR rencananya akan mendukung penanganannya dengan perkiraan biaya konstruksi mencapai 780 juta rupiah. Kemudian dari sebanyak 37 unit rumah rusak sedang, sejumlah CSR akan mendukung pemulihan dengan perkiraan biaya konstruksi senilai 1,7 miliar rupiah. Selanjutnya untuk 7 unit rumah rusak total, maka pemerintah daerah seperti pemprov dan pemkot serta lembaga Baznas akan mendukung dengan perkiraan total biaya mencapai 315 juta rupiah.
Sejalan dengan itu, BNPB juga mendukung mulai dari Dana Stimulan bagi warga terdampak hingga logistik dan peralatan. Adapun untuk dana stimulan, BNPB meminta kepada pemda setempat agar segera menyampaikan proposal yang dilengkapi data _by name by address_ sesuai NIK KTP. Untuk besaran Dana Stimulan, pemerintah akan memberikan dana senilai 60 juta kepada warga terdampak dengan kategori rusak berat, 30 juta rupiah rusak sedang dan 15 juta rupiah untuk rusak ringan.
Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat (DID) BNPB, Yuferizal yang juga hadir mendampingi Deputi 1 BNPB dalam forum menjelaskan bahwa selain sebagai akuntabilitas, proposal tersebut juga dimaksudkan agar dukungan yang diberikan lebih terukur dan tepat sasaran.
Direktorat DID BNPB akan melakukan pendampingan kepada pemda setempat untuk memaksimalkan akselarasi kinerja, terutama dalam pendataan, validasi hingga penyerahan dana stimulan kepada masyarakat terdampak.
Hingga hari kedua pascakejadian gempabumi M 6.3 Bengkulu, upaya penanganan darurat terus dimaksimalkan. Posko darurat telah terbentuk dan bermarkas di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu. Pembentukan posko ini menjadi penting dalam setiap keadaan darurat bencana.
Seluruh pelayanan warga terdampak mulai dari penyelamatan, pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan, logistik hingga peralatan dilakukan dan diorganisir dari posko tersebut. Seluruh lintas OPD pun terus bergerak dan bersinergi untuk memberikan dukungan.
Kondisi Kota Bengkulu per hari ini pun terlihat mulai kondusif. Sebagian besar aktivitas masyarakat sudah berangsur kembali normal, warga terdampak mulai bangkit dan membersihkan sisa puing reruntuhan bangunan, sesuai laporan terkini dari BPBD. Adapun kebutuhan mendesak yang masih diperlukan mulai dari peralatan pembersih puing-puing, tenda pengungsi, velbed, dapur umum mobile hingga toilet portable.
BNPB telah mengirimkan sejumlah dukungan logistik dan peralatan melalui darat yang secara estimasi tiba di Bengkulu pada tengah malam hari ini atau Minggu (25/5) dini hari. Adapun bentuk dukungan itu meliputi sembako, tenda keluarga, tenda pengungsi, selimut, matras, velbed, makanan siap saji dan sebagainya.
Seluruh unsur gabungan akan melanjutkan pembersihan puing bangunan rumah dan sarana infrastuktur lainnya pada Minggu (25/5) pagi hingga selesai.