Bengkulu – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan pihaknya tengah mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan larangan membawa kendaraan bermotor bagi siswa-siswi sekolah di Provinsi Bengkulu. Kebijakan ini terinspirasi dari langkah serupa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, yang menurutnya merupakan bentuk inovasi positif.
“Gubernur Jawa Barat, Kang Dedy Mulyadi atau KDM, itu gubernur yang inovatif. Banyak gagasan-gagasan yang positif. Salah satunya adalah kebijakan melarang anak sekolah pakai motor,” ujar Helmi Hasan dalam keterangannya, Rabu (1/5).
Menurutnya, larangan ini memiliki banyak manfaat, terutama dari sisi keselamatan dan pembentukan karakter siswa. Ia menyinggung insiden tragis yang baru-baru ini terjadi di Bengkulu, di mana dua siswi meninggal dunia akibat kecelakaan saat berkendara ke sekolah.
“Beberapa hari yang lalu, ada dua siswi yang berkendaraan ke sekolah, tersenggol batu barang, meninggal dunia, dua-duanya. Dan banyak juga anak sekolah yang berkendara tanpa helm, ini tentu membahayakan,” ungkap Helmi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan berjalan kaki ke sekolah dapat membawa dampak positif seperti mendorong kebiasaan bangun pagi, meningkatkan kesehatan, dan mempererat kebersamaan antar siswa tanpa membedakan latar belakang sosial.
“Ketika anak sekolah jalan kaki, dia akan bangun lebih pagi, akan jauh lebih sehat, dan ada kebersamaan. Tidak ada jarak antara si miskin dan si kaya,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata Helmi, akan mendalami terlebih dahulu kemungkinan penerapan kebijakan ini dan mengajak masyarakat untuk memberikan pendapat.
“Insya Allah, kita akan coba terapkan di Provinsi Bengkulu. Dan warga Bengkulu boleh komen, setuju atau tidak, kalau kita buat kebijakan yang sama dengan KDM,” pungkasnya. (Red)