Harga Sawit Bengkulu Anjlok, Pabrik Harus Ikuti Aturan

28

Bengkulu – Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu merosot. Di tingkat pabrik, harga hanya Rp 2.500–Rp 2.600 per kilogram. Padahal, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan harga minimum Rp 3.142 per kilogram untuk April 2025.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian menyatakan kekecewaan mereka dalam rapat bersama seluruh pabrik kelapa sawit di provinsi tersebut.

Ketua Apkasindo Bengkulu, Jon Simamora, menyebut telah ditunjuk gubernur sebagai bagian dari tim pengawas harga. Ia mengungkapkan bahwa tim telah menemukan beberapa penyebab utama rendahnya harga sawit.

“Rendemen minyak sawit rendah karena pabrik masih menerima TBS mentah dan bertangkai panjang,” ujar Jon.

Selain itu, Jon menduga ada permainan antara pengepul (RAM) dan pihak pabrik, karena TBS yang seharusnya ditolak justru tetap diterima. Padahal, sesuai standar, TBS harus matang, bertangkai pendek, dan berbobot minimal 5 kilogram.

Ia meminta pabrik tegas menolak TBS yang tidak sesuai standar agar kualitas rendemen meningkat dan harga bisa naik. Jon juga mendesak pemerintah kembali mengaktifkan pengawas di setiap pabrik.

Baca Juga:  AMAN Minta Helmi-Mian Ambil Bagian dalam Perjuangan Masyarakat Adat di Bengkulu

“Kalau pengawasan jalan, permainan bisa dicegah dan harga petani tidak terus dirugikan,” tegasnya.

Sebagai perbandingan, harga TBS sawit di Jambi dan Sumatera Barat saat ini masih berada di kisaran Rp 2.900–Rp 3.000 per kilogram.

“Di Bengkulu paling tinggi Rp 2.600. Jauh tertinggal,” tutup Jon. (Red)

\ Get the latest news /