
Bengkulu – Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menegaskan bahwa pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai saat ini menjadi prioritas utama Pemerintah Provinsi Bengkulu. Hal ini menyusul pendangkalan yang terjadi di alur pelabuhan, yang berdampak langsung pada terhambatnya aktivitas bongkar muat dan penyeberangan.
Menurut Helmi, pendangkalan yang terjadi sangat parah hingga menyebabkan sekitar 20 kapal tidak bisa keluar masuk pelabuhan, termasuk kapal pengangkut BBM milik Pertamina dan kapal ferry penyeberangan ke Pulau Enggano.
“Ketika kami melihat ada 20 lebih kapal yang tidak bisa bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, bahkan kapal Pertamina yang mengangkut BBM untuk Bengkulu juga tidak bisa bersandar. Belum lagi kapal penumpang ke Enggano, 80 penumpangnya tiketnya dikembalikan karena tidak bisa berangkat,” ujar Helmi Hasan dalam video TikTok-nya, Sabtu (5/4).
Helmi menepis tudingan yang menyebut pengerukan ini sebagai proyek yang tidak jelas, seperti komentar yang diunggah akun Dwi Yoga Handoyo di media sosial. Ia menekankan bahwa revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai justru berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat Bengkulu secara luas.
“Proyek ini sangat jelas karena menyangkut hajat hidup masyarakat. Pelabuhan ini vital bagi ekonomi Bengkulu, apalagi bagi warga Enggano yang mengandalkan penyeberangan untuk mobilitas, sembako, dan BBM,” tegasnya.
Menanggapi masukan masyarakat soal perbaikan jalan provinsi yang juga mendesak, Helmi memastikan hal itu tidak diabaikan. Pemprov Bengkulu telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500–600 miliar dari APBD untuk memperbaiki jalan rusak yang menjadi kewenangan provinsi.
“Total kebutuhan anggaran untuk memperbaiki seluruh jalan rusak di Bengkulu sekitar Rp2,5 triliun. Dalam tiga tahun ke depan kita siapkan anggarannya secara bertahap. Mohon doanya, ini bukan pekerjaan satu dua hari,” jelasnya.
Video pernyataan Helmi tersebut menuai berbagai reaksi dari warganet, dengan total 478 komentar hingga berita ini diturunkan. Salah satu komentar menyentil kurangnya pemahaman publik terhadap kondisi nyata di lapangan.
“Itu yang coment gak tahu rasanya di Pulau Enggano menunggu kapal yg berangkat,” tulis akun Uno Pisces.
Pemerintah Provinsi berharap, dukungan dan pemahaman masyarakat dapat memperkuat langkah-langkah strategis yang tengah dijalankan demi kepentingan bersama. (Red)