
Bengkulu – Setelah menerima penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) sebagai “Penyelenggara Pelayanan Publik Ramah Kelompok Rentan Terbaik Tahun 2024”, Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) di Bengkulu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik pada tahun 2025. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.
Pada hari Senin, 10 Februari 2025, Ketua Tim I Substansi Infokom Balai POM di Bengkulu, Yunika Sary, S.Farm., Apt., M.Si, melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, SKM, MM. Pertemuan ini membahas rencana sinergi dalam peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya melalui pendampingan teknis kepada pelaku usaha inklusif di Bengkulu.
Salah satu bentuk pendampingan tersebut adalah penyelenggaraan pelatihan keamanan pangan bagi para pelaku usaha, terutama dari kelompok rentan, guna membantu mereka memperoleh sertifikat keamanan pangan.
“Sertifikat ini menjadi salah satu syarat penting dalam pengajuan izin edar produk pangan, sehingga diharapkan dapat membuka peluang usaha yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk lokal,” ungkap Yunika.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, SKM, MM, menyambut baik upaya Balai POM di Bengkulu dalam membangun sinergi untuk mendukung pelaku usaha inklusif. Ia mengapresiasi prestasi yang telah diraih Balai POM di Bengkulu dan berkomitmen memberikan dukungan penuh agar institusi ini semakin berkembang sebagai penyelenggara pelayanan publik yang prima, terutama bagi kelompok rentan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Bengkulu juga akan mendorong Balai POM di Bengkulu untuk memperoleh predikat pelayanan publik berbasis Hak Asasi Manusia (HAM).
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kualitas pelayanan publik di Bengkulu semakin meningkat serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan, dalam mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan dan keamanan pangan. (Redaksi)